Investree Lebarkan Sayap Bisnis ke Thailand dan Filipina
Merdeka.com - Perusahaan fintech lending, Investree melakukan ekspansi ke beberapa negara kawasan Asia Tenggara. CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, pada kuartal I-2021 ini Investree tengah menunggu keluarnya lisensi dari Thailand untuk menjalankan bisnis sektor jasa keuangan di negara tersebut.
"Diharapkan kuartal satu kita dapat lisensi di Thailand yang sedang dalam tahap finalisasi," kata Adrian dalam Diskusi Media Investree: Kinerja 2020, Perkembangan dan Strategi 2021, Jakarta, Rabu (3/2).
Sebelumnya, tahun 2020, Investree juga telah mendapatkan lisensi yang sama dari otoritas di Filipina. Sehingga pada 2021 ini perusahaan fintech lending ini memiliki izin dan menjalankan bisnisnya di Indonesia, Filipina dan Thailand.
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Kapan roadmap fintech P2P lending diluncurkan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) 2023-2028 sekaligus mengumumkan diterbitkannya SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
"Di tahun 2021 kita punya lisensi di tiga negara, Indonesia, Filipina dan Thailand," kata dia.
Adrian mengatakan kinerja tersebut merupakan pencapaian terbesar dalam 5 tahun berdirinya Investree. Sebab, jumlah penduduk di tiga negara tersebut merupakan penggerak ekonomi di Asia Tenggara.
"Tiga negara tersebut merupakan dua per tiga dari ekonomi di Asia Tenggara," kata dia.
Fintech Lending Pertama di Filipina
Maka dari itu, kesempatan ini akan digunakan semaksimal mungkin oleh Investree dalam mendorong inklusi keuangan di kalangan UMKM. Terlebih, di Filipina, Investree merupakan perusahaan fintech lending pertama.
Dalam menjalankan misinya di Filipina dan Thailand, Investree akan menggunakan strategi yang sama seperti di Indonesia. Salah satunya bekerja sama dengan para mitra strategis di kedua negara tersebut.
"Pola yang kita gabungkan adalah kerja sama dengan para mitra strategis di kedua negara tersebut, sebagaimana yang kita lakukan di Indonesia," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thailand menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam memanfaatkan potensi investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI).
Baca SelengkapnyaInvestasi kripto kini lebih aman dan terjamin bagi investor,
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sistem yang terintegrasi dalam proses penagihan demi efisiensi.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.
Baca SelengkapnyaArsjad pun mendorong lebih banyak lagi investasi antar negara ASEAN, misalnya menambah investasi perusahaan Thailand di Vietnam.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaRosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaFintech dapat terhubung dengan mudah melalui satu API Tunggal, menciptakan nilai yang signifikan dalam model pengambilan keputusan konsumen.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca Selengkapnya