IPB sebut kendala fasilitas hambat pertumbuhan jumlah wirausaha
Merdeka.com - Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB), Anas Miftah Fauzi, mengatakan pengembangan wirausaha salah satu pendorong daya saing bangsa di era perdagangan bebas saat ini. Sayangnya, jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah, yakni sebesar 1,65 persen dari total jumlah penduduk.
Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas dan program kewirausahaan, terutama dari perguruan tinggi. Menurutnya, mahasiswa lulusan baru yang masuk ke pendidikan kewirausahaan terkendala ketidakpastian dari ketiadaan bimbingan, informasi, modal, pengalaman, serta minimnya bekal kewirausahaan.
Oleh karena itu, pengembangan kemampuan wirausaha dari perguruan tinggi sangat penting sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Dalam Renstra tersebut target pendidikan di perguruan tinggi adalah mampu meluluskan mahasiswa yang menghadirkan riset. Tapi di tahun 2014-2019 lulusan perguruan tinggi harus menjadi seseorang yang mandiri dan bisa menularkan kemampuan dalam pembangunan ekonomi," kata Anas di Sabisa Farm IPB, Bogor, Jumat (11/3).
Dia menambahkan, bantuan yang diberikan pemerintah, khususnya untuk IPB, sangat membantu dalam pengembangan tersebut. Anas mencatat, minat mahasiswa IPB pada pendidikan kewirausahawan meningkat mencapai 4 persen dari target pemerintah sebesar 2 persen.
"Hanya perlu didalami fakultas mana yang bisa mengembangkan kewirausahawan. Ternyata lebih ke penanganan langsung dalam praktek seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Bukan pada bidang yang menyumbangkan soft skill," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari mengatakan meski mengalami pergeseran lapangan kerja, pertanian menyumbang 30 persen dari penciptaan wirausaha di Indonesia.
"Sehingga BI mendukung penuh pengembangan program wirausaha khususnya di bidang agrobisnis. Guna menciptakan tenaga kerja yang terampil," jelas Yunita di tempat yang sama.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, karena rumah tak layak huni tidak memiliki air yang bersih.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca Selengkapnya