IPLH: Penanganan Sumur YYA-1 Dilakukan Sesuai Prosedur Lingkungan
Merdeka.com - Ikatan Profesional Lingkungan Hidup (IPLH) menilai positif penanganan insiden sumur YYA-1 di Blok ONWJ oleh PT Pertamina (Persero). Ketua Umum IPLH, Arudji Wahyono mengatakan, Pertamina sudah bertindak cepat dan sesuai prosedur lingkungan hidup.
"Reaksi Pertamina sangat baik. Dari sisi emergency response, sudah cepat," ujarnya.
Menurut Arudji, hal tersebut dapat dibuktikan dari cepatnya BUMN tersebut melakukan tindakan, misalnya dengan segera menutup sumur tersebut, mengaktifkan Incident Management Team (IMT), memobilisasi 27 kapal dan 12 set Oil Boom, dan bahkan melalui kerja sama dengan Boot & Coots, perusahaan asal AS sangat teruji menangani kasus serupa, termasuk peristiwa di Gulf Mecixo.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Kenapa Pertamina siap siaga selama 24 jam? Tim motorist Pertamina selalu siaga selama 24 jam selama satuan tugas (satgas) Idulfitri aktif hingga 21 April mendatang sehingga kejadian seperti kendaraan kehabisan bahan bakar seperti ini bisa cepat ditanggulangi.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
Kerja sama yang dilakukan Pertamina dengan Boot & Coots menjadi salah satu bukti keseriusan Pertamina dan menangani insiden tersebut. Pasalnya, di Indonesia belum ada perusahaan sekompeten Boot & Coots dalam menangani kasus serupa, selain itu perlu biaya besar untuk mendatangkan perusahaan tersebut.
"Boot & Coots tidak hanya memiliki para ahli penanggulangan blow out. Mereka juga menciptakan alat-alat baru yang diperlukan pada saat ada semburan khusus. Hal itu yang dilakukan Boot & Coots ketika terjadi insiden di Kuwait," jelas Arudji seperti dikutip dari Antara.
Hal lain yang menurut dia juga sesuai dengan prosedur penanganan lingkungan hidup, adalah koordinasi yang dilakukan Pertamina dengan pihak terkait. Antara lain dengan SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Pemerintah Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, TNI dan Kepolisian, Ditjen Perhubungan Laut, KSOP, KKP, Pushidros AL, KKKS dan berbagai instansi lainnya.
"Blok ONWJ termasuk Area Tiga, dari delapan area di Indonesia. Jika terjadi insiden di area tersebut, ONWJ adalah back bone dari Tim Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut, yang koordinasinya berada di bawah SKK Migas. Makanya berbagai koordinasi yang dilakukan Pertamina tersebut sudah tepat," kata dia.
Di sisi lain, Arudji menilai wajar, adanya ceceran minyak (oil spill) sebagai dampak insiden sumur YYA-1 di Blok ONWJ. Menurut Arudji, sisa-sisa ceceran minyak memang tak bisa dihindarkan dan dapat terbawa gelombang laut. Dengan demikian, lanjutnya, oil spill memang hal biasa ketika terjadi penanganan insiden. Terpenting, lanjut dia, tidak dalam volume yang besar. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vapour cloud atau uap yang timbul dari rembesan minyak dari pipa Tuban sudah tidak terdeteksi lagi.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaApi mulai muncul sekitar pukul 14.10 WIB, saat masuk rangkaian pekerjaan untuk membersihkan tubing produksi setelah pencabutan pompa ESP.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRatusan orang itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas hidrogen sulfida.
Baca SelengkapnyaDari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan yang melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaKegiatan Workshop sendiri berlangsung pada 14-17 Oktober di dua tempat berbeda di kawasan EJIP.
Baca Selengkapnya