Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Iran disanksi AS, Pertamina pikir ulang soal kerja sama perminyakan

Iran disanksi AS, Pertamina pikir ulang soal kerja sama perminyakan Pertamina. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - PT Pertamina mempertimbangkan kembali kerja sama perminyakan dengan Iran seiring dijatuhkannya sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap negara tersebut sejak Februari 2017. Melihat hal tersebut, Pertamina tidak ingin buru-buru dalam melanjutkan kajian kerja sama.

"Kita menunggu kebijakan Donald Trump untuk masalah sanksi terhadap Iran seperti apa. Itu nantinya akan mendorong Pertamina untuk bisa mengakselerasi atau tidak," ujar Senior Vice Presiden Upstream Business Development PT Pertamina, Denie S. Tampubolon, di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (9/4).

Denie mengatakan, sanksi baru Amerika Serikat (AS) untuk Iran memang bukan sektor perminyakan melainkan geopolitik. Namun, Pertamina tetap mempertimbangkan komponen yang terimbas dari sanksi tersebut terhadap industri yang berhubungan dengan perminyakan.

Orang lain juga bertanya?

"Misalnya apakah ke komponen kendaraan, komponen teknologi yang tidak bisa kita gunakan. Jadi kita sedang cari tahu apa dampaknya terhadap investasi perminyakan," ujarnya.

Namun demikian, Dia menegaskan sampai saat ini Pertamina masih menunggu hasil pertimbangan proposal yang telah diajukan kepada Iran beberapa waktu lalu. Selain itu, Pertamina juga masih melakukan kajian kemungkinan apabila sanksi AS terhadap Iran dicabut atau tidak.

"Dari Pertamina masih mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kebijakan geopolitik tadi. Dari pemerintah Iran juga sedang mempertimbangkan proposal yang Pertamina siapkan itu," ungkap Denie.

"Porsinya kan, kami sedang menjajaki dengan pemerintah Iran. Jadi harus ada kesepakatan antara kita dan pemerintah Iran. Jangan mengklaim keduanya sudah tanda tangan. Bukan, dua pihak belum (tanda tangan)," ujarnya.

Salah satu kajian kerja sama Pertamina dengan Iran di sektor hulu yaitu rencana Pertamina untuk masuk di dua lapangan minyak raksasa National Iranian Oil Company (NIOC), yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan – Asmari).

Pengelolaan dua lapangan minyak tersebut nantinya akan digarap antara pertamina dan perusahaan lokal Iran. Dengan kerja sama ini diharapkan produksi minyak di Iran dapat meningkat.

Diberitakan sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menjatuhkan sanksi baru kepada Iran, terkait uji coba rudal balistik baru-baru ini. Pemerintahan Trump memperingatkan bahwa sanksi baru ini baru langkah awal untuk Iran.

Sanksi baru ini menyasar 25 individu dan perusahaan yang terkait dengan program rudal balistik Iran serta mereka yang mendukung Pasukan Quds pada Garda Revolusioner Islamis Iran. Beberapa perusahaan yang dijerat sanksi dari Departemen Keuangan AS ini berbasis di Uni Emirat Arab, Libanon dan China. Salah satunya perusahaan yang mendukung jaringan pengusaha Iran bernama Abdollah Asgharzadeh yang mendukung Shahid Hemmat Industrial Group. Grup perusahaan itu disebut AS sebagai anak perusahaan dari perusahaan Iran yang menjalankan program rudal Iran.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Nikel Terancam Janji Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik
Harga Nikel Terancam Janji Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik

Trump terus melontarkan janji-janji untuk membatalkan sebagian besar upaya Joe Biden dalam melawan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024

Penghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Airlangga Blak-blakan Dampak Serangan Rudal Iran Ke Israel, Harga Harga BBM Naik
VIDEO: Airlangga Blak-blakan Dampak Serangan Rudal Iran Ke Israel, Harga Harga BBM Naik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel
Pemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel

Konflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran Vs Israel, Segini Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024
Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran Vs Israel, Segini Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Daftar harga BBM Pertamina per tanggal 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Segini Harga BBM Pertamina Mulai 1 Juni 2024
Segini Harga BBM Pertamina Mulai 1 Juni 2024

Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS

Jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket

Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya

Perbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya