Irfan Nilai Dirinya 'Gila' Mau Jabat Dirut Garuda Indonesia
Merdeka.com - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, angkat bicara usai dirinya ditetapkan sebagai bos maskapai penerbangan nasional tersebut. Irfan menyatakan, penugasan ini merupakan tantangan baginya. Sebab, dirinya tidak memiliki latar belakang di dunia penerbangan.
"Tentu saya berterimakasih atas kesempatan yang diberikan, saya cuma sampaikan, saya bukan dari industri, jadi nanti itu akan menantang," ujar Irfan saat dihubungi wartawan, Rabu (22/1).
Irfan bercerita bahwa dirinya selama ini menyelami dunia IT, telekomunikasi dan tambang. Oleh karenanya, dirinya berharap agar kinerjanya tidak mengecewakan selama di Garuda Indonesia.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda? Tak ingin ketinggalan, Kolonel Barlian pun membentuk dewan bernama Dewan Garuda pada tanggal 26 Desember 1956.
-
Siapa yang pertama memimpin Garuda Mataram? PT Garuda Mataram Motor edisi awal dipimpin Kolonel Sofyar dari Kostrad, dengan komisarisnya Panglima Kostrad Mayor Jenderal Makmun Murod (tempo.co.id, edisi 7 Maret 2023).
-
Siapa yang memimpin operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206? Hanya orang seadanya, Letkol Sintong pun ditunjuk untuk memimpin tugas meski dalam kondisi menggunakan tongkat ketika berjalan.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
"Saya di IT, tiba-tiba masuk ke BUMN, padahal saya urus IT, telekomunikasi dan tambang. Kalau Anda lihat, cuma orang agak gila yang mau melakukan itu (jabat dirut Garuda Indonesia)," tuturnya.
Ditawarkan Posisi Dirut Sejak Awal Januari
Irfan mengaku diminta untuk mengisi posisi Dirut Garuda Indonesia sejak awal Januari. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pastinya.
Dirinya hanya berharap tidak akan mengecewakan pihak yang telah mempercayainya. Dengan nada bergurau, Irfan berkata dirinya sudah berpengalaman sebagai stakeholder di industri penerbangan.
"Tapi, dari umur 4 bulan saya sudah jadi stakeholder penerbangan, yaitu penumpang," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan dua pilot tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan bahwa sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaBukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan pembangunan IKN untuk pemerataan.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka mengajak sejumlah influencer dan youtuber saat mendatangi Ibukota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan jadi sorotan publik usai namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai dirut PT Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem merekomendasikan Ilham Habibie maju di Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaDirut Garuda Indonesia mengatakan bahwa bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional.
Baca SelengkapnyaPutra BJ Habibie itu menduduki posisi sebagai jajaran Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Berikut profil Ilham Akbar Habibie.
Baca SelengkapnyaIrfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca Selengkapnya