Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ironis, pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia dipenuhi dari impor

Ironis, pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia dipenuhi dari impor Ilustrasi Sawah. ©2018 Merdeka.com/Abdul Azis Rasjid

Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyoroti masalah tingginya impor pangan di Indonesia. Padahal sejatinya Indonesia dikenal dengan julukan negara agraris atau negara pertanian. Namun, berbagai kebutuhan pangan masyarakat masih perlu didatangkan dari luar negeri atau impor.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, ketergantungan impor kian bergeser ke pemenuhan kebutuhan pangan pokok. Tidak hanya sekadar lonjakan impor gandum yang notabene memang tidak mampu diproduksi di iklim tropis. Namun mulai dari impor gula, kedelai, bawang putih, daging, beras dan yang lain mengalami peningkatan.

"Bahkan, bahan baku industri makanan pun lebih dari 60 persen harus dipenuhi dari impor. Sekalipun sampai akhir 2017 neraca perdagangan sektor pertanian masih mencatat surplus, namun hanya karena berkah sektor perkebunan yang surplus mencapai USD 26,7 miliar," kata Enny di kantornya, Rabu (18/4).

Sementara itu, neraca perdagangan tanaman pangan defisit USD 6,23 miliar, hortikultura defisit USD 1,79 miliar dan peternakan defisit USD 2,74 miliar.

"Artinya, sektor pangan bukannya semakin menuju pada kemandirian, justru semakin menyandarkan kecukupan pasokan pangan dari impor. Upaya menjaga stabilitas harga pangan lebih didominasi kebijakan importasi, dibanding implementasi strategi pembangunan pertanian menuju bangsa mandiri pangan."

Jika kebijakan impor pangan ini tak bisa diminimalkan, maka cita-cita kemandirian pangan akan sulit direalisasikan.

Dalam kesempatan serupa, salah satu peneliti Indef, Ahmad Heri mengatakan bahwa sektor pertanian dengan impornya yang tinggi sangat menguras kantong devisa negara.

"Sektor pertanian ini benar-benar membuang devisa negara. Kontribusi ekspor kecil malah kontribusi impornya semakin besar," ujarnya.

Dalam 10 tahun terakhir rata-rata ekspor sektor pertanian tidak lebih dari 8 persen. Sementara impor terutama sayuran dan buah-buahan pertumbuhannya sangat masif terutama dalam 3 tahun terakhir ini.

"Kita keluar (ekspor pertanian) susah tapi begitu mudahnya masuk ke dalam (impor). Kita cuma unggul di produk kelapa sawit, yang lain semua rata-rata di bawah."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi

Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.

Baca Selengkapnya
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan

Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor

Indonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.

Baca Selengkapnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun

Baca Selengkapnya
Bulog Miris Sulsel Pakai Beras Impor Padahal Daerah Lumbung Padi, Ini Penjelasan Pj Gubernur
Bulog Miris Sulsel Pakai Beras Impor Padahal Daerah Lumbung Padi, Ini Penjelasan Pj Gubernur

Penyebab masuknya beras impor ke Sulses bukan karena produksinya. Tapi didistribusi ke daerah, akhirnya kekurangan untuk sendiri.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Impor Beras 1 Juta Ton dari India
Indonesia Siap Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Indonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan

Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.

Baca Selengkapnya