IsDB Beri USD262 Juta Bangun RS Ibu dan Anak di Indonesia
Merdeka.com - Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser memberikan pendanaan sebesar USD262 juta untuk mendukung pengembangan rumah sakit ibu dan anak di Indonesia. Proyek tersebut merupakan Proyek Penguatan Rumah Sakit (RS) Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal yang sebenarnya telah dimulai sejak 2021 dan akan selesai pada 2026.
"Kami di sini untuk peletakan batu pertama proyek pertama yang disetujui pada September 2020 senilai USD262 juta yang berfokus pada peningkatan perawatan bayi dan ibu," katanya dalam peletakan batu pertama Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Program Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Unit RSUP Prof IGNG Ngoerah di Bali, dikutip Antara, Kamis (17/11).
Dukungan dari IsDB ini nantinya akan berlanjut dengan proyek RS Onkologi senilai USD205 juta kepada enam RS Pelayanan Terintegrasi Vertikal yang tersebar di lima provinsi. Enam RS tersebut meliputi RS Kanker Dharmais dan Persahabatan di DKI Jakarta, RS Dr Hasan Sadikin di Bandung, RSUP Dr. Sardjito di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, RSUP Prof. IGNG Ngoerah di Bali, serta RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Apa tujuan utama proyek ini? Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Kapan program pembangunan RLH dimulai? Program pembangunan RLH ini telah dicanagkan sejak awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Kaltim pada 2019.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Kapan IKN akan selesai dibangun? Pemindahan Ibu Kota Selesai 15-20 Tahun "Kita harus berani memulainya, Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet," kata Jokowi.
Proyek penguatan enam rumah sakit itu terdiri dari pembangunan 10 fasilitas kesehatan baru dengan luas permukaan 230 ribu m2 serta penyediaan 952 tempat tidur dan lebih dari 100 unit perawatan intensif dilengkapi dengan peralatan medis yang maju.
Selain itu akan ada pelatihan bagi 5.500 petugas, termasuk dokter, tenaga kesehatan, sampai manajer, sehingga akan semakin memperkuat kapasitas tanggap darurat kesehatan di Indonesia. "Proyek enam rumah sakit ini menargetkan populasi 77 juta orang. Itu berarti lebih dari seperempat penduduk Indonesia," kata Sulaiman.
Dia berharap beroperasinya keenam rumah sakit ini yang dilengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan 25 persen layanan rawat inap serta rawat jalan ibu dan anak.
Selain itu proyek ini juga diharapkan mampu menekan 22 persen angka kematian ibu, 14 persen penurunan angka kematian neonatal, dan 10 persen penurunan angka kematian balita.
"Angka-angka ini sangat berarti bagi kita semua," tegas Sulaiman.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan dukungan IsDB sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pencapaian target kesehatan melalui program transformasi kesehatan. Transformasi itu meliputi enam pilar yaitu pelayanan primer, pelayanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan serta teknologi kesehatan.
Pada pilar transformasi layanan rujukan dilakukan melalui pengembangan jaringan rumah sakit rujukan, transformasi layanan rumah sakit vertikal, kerja sama dengan institusi global serta implementasi sistem Academic Health.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mendukung upaya Kementerian Kesehatan dalam membangun RS dan segala fasilitasnya karena merupakan komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkannya pasca-pandemi COVID-19. Komitmen Indonesia untuk mengembangkan sektor kesehatan tercermin dari sisi alokasi anggaran belanja wajib 5 persen per tahun dan selama 2022 mencapai Rp255,3 triliun.
"Saya berharap dukungan dari IsDB dengan komitmen Kemenkes dan dukungan Kementerian Keuangan melalui pembiayaan maka kita akan mampu mengatasi masalah jutaan ibu dan anak di Indonesia," tegas Sri Mulyani.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan rumah sakit ini juga dimanfaatkan sebagai fasilitas tanggap darurat, tanggap bencana alam dan tanggap pandemi.
Baca SelengkapnyaRS ini akan dikembangkan sebagai pusat pelayanan rujukan bertaraf internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku senang, investasi senilai Rp2 triliun akan menjadi kamar-kamar rumah sakit sebanyak 400 pintu.
Baca SelengkapnyaDitargetkan, akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian proyek ini akan menambahkan portofolio perseroan dalam pembangunan gedung.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut pembangunan gedung baru ibu dan anak ini menghabiskan anggaran Rp233 M. Sementara untuk pengadaan alat kesehatan yang modern mencapai Rp241 M.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Jenderal Soedirman yang dibangun pemerintah yang akan jadi fasilitas kesehatan terkemuka di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaAnggaran untuk pembangunan IKN tahun 2025 juga disisipkan di sejumlah kementerian.
Baca SelengkapnyaTotal anggaran yang dialokasi untuk pembangunan IKN dari tahun 2022 sampai dengan 2024 tercatat sebesar Rp72,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah merealisasikan untuk klaster non infrastruktur di IKN sebesar Rp2,9 triliun dari pagu Rp3 triliun.
Baca Selengkapnya