ISEF 2016 bahas produk dan akad keuangan syariah khas Indonesia
Merdeka.com - Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2016 membahas mengenai dinamika produk dan akad keuangan syariah khas Indonesia. Pembahasan ini penting dilakukan untuk refleksi pengaturan dan pengembangan yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah, serta untuk pembelajaran dalam penyusunan produk dan akad keuangan syariah selanjutnya.
Seperti dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Henda, praktik keuangan syariah khas Indonesia ini akan menjadi bagian tersendiri dalam perkembangan keuangan syariah global. Hal tersebut disampaikan dalam peluncuran buku Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah di Indonesia di Surabaya, Rabu (26/10).
Dia menjelaskan, perjalanan industri keuangan syariah di Indonesia diwarnai oleh beragam dinamika sejak kelahirannya pada akhir abad ke-20. Berbagai lembaga keuangan syariah telah bermunculan, mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian, hingga lembaga keuangan mikro, koperasi, dan Baitul Mal wat Tamwil. Perkembangan lembaga syariah yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuktikan jika minat masyarakat terhadap keuangan syariah semakin tinggi dan meluas.
-
Apa topik pengajian ? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Apa yang ingin dilakukan Muhammadiyah dalam sektor perbankan? Model Pengembangan Berdasarkan Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan kajian beberapa ekonom menginformasikan data dan fakta mengenai potensi ekonomi dan perputaran keuangan dalam seluruh aktivitas Amal Usaha Muhammadiyah sangatlah besar, antara lain:172 Perguruan Tinggi, 5.346 Pendidikan Dasar Menengah, 457 Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan, 17 BPR/S, 132 Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), 23 Perseoran Terbatas (PT) dengan 221.229 Tenaga Kerja dan lebih dari 500 ribu mahasiswa.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk yang memenuhi prinsip syariah, produk keuangan yang awalnya sederhana kini menjadi semakin kompleks. Berbeda dengan sistem keuangan konvensional, dalam sistem keuangan syariah setiap produk yang dikeluarkan selalu terikat pada akad-akad yang mendasarinya, yang bertindak sebagai landasan filosofis produk keuangan syariah. Akad syariah pun terus mengalami dinamika, untuk mengikuti perkembangan pasar.
Meski tumbuh cukup ekspansif, ekonomi syariah di Indonesia masih menghadapi tantangan. Pangsa keuangan syariah terhadap keuangan nasional maupun perekonomian masih sangat kecil, yaitu kurang dari 5 persen. Di sisi lain, ekonomi dan keuangan syariah dianggap dapat menjadi alternatif bagi pengembangan sistem ekonomi yang lebih aplikatif dan berkesinambungan. Untuk itu, akselerasi pengembangan ekonomi syariah menjadi semakin penting. Hal ini perlu diperhatikan oleh seluruh otoritas dan lembaga terkait.
Untuk menyediakan wadah berbagi informasi dan pandangan mengenai topik tersebut, Bank Indonesia juga menyelenggarakan seminar bertajuk Menyongsong Paradigma Baru Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Syariah. Dalam seminar, para pembicara yang berasal dari Bank Indonesia, pemerintah serta perwakilan industri, saling bertukar pikiran dan menyamakan pandangan untuk memajukan ekonomi syariah.
Sinergi dari seluruh komponen bangsa ini baik regulator, akademisi, dewan syariah serta masyarakat diharapkan dapat menjadi katalis bagi pencapaian tujuan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival ekonomi syariah membuat keuangan Indonesia yang terbesar dan terintegrasi.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca SelengkapnyaForum yang berlangsung atas kerja sama dengan BI ini menjadi platform strategis untuk membahas pengelolaan keuangan haji yang lebih efisien dan efektif.
Baca SelengkapnyaRisiko ini harus dibagi dan dikelola dengan baik agar tercipta persaingan yang sehat di antara para pelaku usaha reasuransi.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaBSI terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG)
Baca SelengkapnyaPenetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menskakmat Gus Muhaimin Iskandar ketika bertanya tentang SGIE.
Baca SelengkapnyaISFO 2024 hadir untuk mendorong para pelajar dan mahasiswa lebih memahami mengenai keuangan syariah dan dapat menggunakan produk/layanan keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin memberi sanjungan kepada BSI karena mampu menggelar pameran ekonomi dan industri syariah terbesar.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan lebih dari 1,85 juta jemaah dari sekitar 150 negara melaksanakan haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaPrinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.
Baca Selengkapnya