ISEI nilai produk Indonesia masih kalah bersaing
Merdeka.com - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai produk indonesia masih kalah bersaing. Ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi.
"Produk kita ini dalam jumlah besar tidak mampu, harga terlalu mahal karena beban logistik dan energi besar, jadi cost tinggi," ujar Ketua Focus Group Usaha Mikro Kecil dan Menengah ISEI Pusat Ina Primiana, Jakarta, Kamis (28/1).
Akibatnya, lanjut Ina, investor asing enggan masuk ke Indonesia.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
-
Mengapa produksi sangat penting? Tanpa produksi, dunia yang kita kenal tidak akan ada, dan pembangunan ekonomi akan stagnan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
"Jadi perusahaan asing masuk lihat kita mahal."
Oleh karena itu, kata Ina, pemerintah harus menciptakan iklim usaha kondusif, baik di pusat maupun di daerah. Selain itu, saat ini masih banyak UMKM yang masih harus bergelut memecahkan masalah sumberdaya manusia, pasar, akses permodalan, inovasi, kualitas dan pertimbangan lainnya yang menjadi faktor penting guna masuk ke pasar luar.
"Itulah sebagian kecil pekerjaan rumah yang harus dibereskan untuk mendorong kemajuan UMKM," katanya.
"Di atas itu semua, stabilitas politik dan deregulasi penghambat UMKM diperlukan untuk memaksimalkan peluang yang dimiliki para wirausahawan. Kepercayaan diri wirausahawan akan semakin besar jika kedua hal ini terwujud."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaPotensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaDari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca Selengkapnya