Isu Geopolitik Jadi Pembahasan Alot di Presidensi G20
Merdeka.com - Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengatakan, isu geopolitik yang tengah terjadi di dunia saat ini turut membayang-bayangi pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia. Isu tersebut jadi pembahasan yang terkesan alot, sehingga itu memakan waktu cukup berlarut-larut untuk bisa mencapai kesepakatan dari seluruh negara anggota.
"Itu istilahnya mengambil waktu yang cukup panjang supaya untuk mencari solusi yang bisa diterima semua pihak. Karena apa, G20 itu basisnya adalah konsensus. Jadi kalau ada satu yang tidak konsensus, maka kita tidak bisa melaksanakan yang namanya Komunike atau pernyataan bersama," ujar Edi dalam sesi media briefing, Rabu (28/9).
Edi menyampaikan, seluruh negara anggota G20 saling berkoordinasi mencarikan jalan keluar yang bisa diterima semua pihak. "Memang tidak mudah, karena Indonesia ada di tengah. Kemudian dinamika diskusi seperti Rusia, China, US, saya pikir semuanya sudah berusaha untuk saling mendukung, saling mencarikan solusinya apa," ungkapnya.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi? Selanjutnya bertempat di Nusantara Hall BICC pada pukul 09.45 WITA, Presiden Jokowi memulai pertemuan terkait persoalan air dan sanitasi global.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Siapa yang gelar rapat bahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
-
Bagaimana Kemnaker mempersiapkan pertemuan G20 EWG? 'Pertemuan Tim Substansi hari ini juga sebagai pemantapan kesiapan Indonesia dalam penyusunan bahan posisi Pemerintah dalam rangka menghadiri pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024,' ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka rapat koordinasi penyusunan bahan posisi Pemerintah RI dan penyelenggaraan pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024', di Jakarta, Senin (19/2).
-
Apa yang dibahas dalam rapat koordinasi? Selain melakukan peninjauan langsung, rangkaian kunjungan di Kalimantan Timur juga melibatkan rapat koordinasi yang membahas rencana Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPH Migas dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengendalian, pembinaan, dan pengawasan penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) agar tepat sasaran.
Sejauh ini, Presidensi G20 Indonesia tetap yakin dan berupaya mendorong optimisme dalam Sherpa Meeting bisa disepakati bersama. Untuk kemudian dibawa ke dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang nantinya digelar di Bali pada November 2022 mendatang.
"Sehingga, harapan kita adalah menjaga suasana bagaimana kita tetap akomodatif dengan semua kepentingan yang ada di sana. Ini lah memang salah satu tantangannya di dalam pembahasan multilateral oleh banyak kepentingan, tapi kita harus tetap akomodatif," tuturnya.
Menurut dia, pertemuan Presidensi G20 Indonesia sejauh ini selalu mengedepankan isu-isu paling utama yang terjadi saat ini, seperti soal food security, energy transition, hingga digital transformation. Negara anggota G20 selanjutnya bakal membuat konsensus, untuk dijadikan Leaders' Declaration yang jadi bentuk pernyataan bersama.
"Kita ingin sesuai arahan dari pak Presiden, bukan hanya sekadar narasi, tapi ada hasil konkret yang kita hasilkan. Itu yang kemudian kita kolaborasikan di dalam dokumen yang dihasilkan," pungkas Edi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi bukti nyata dampak yang dirasakan dunia akibat perang di Ukraina.
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan putranya Aditya Hediprasetyo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan bahwa permasalahan ekonomi tak dapat dipisahkan dari urusan geopolitik, termasuk konflik yang sedang berlangsung.
Baca SelengkapnyaJawaban santai Ganjar soal tema debat capres tentang pertahanan menguntungkan Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi tak bisa membeberkan lengkap isu pertemuan dengan Prabowo lantaran banyak hal yang dibahas
Baca SelengkapnyaPuan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyingung soal perubahan iklim yang berdampak langsung ke Indonesia
Baca SelengkapnyaKendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) bicara geopolitik hingga rivalitas negara negara besar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat membahas situasi geopolitik menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya