Isu pajak buat masyarakat kelas menengah malas belanja
Merdeka.com - Pengamat ekonomi, Aviliani menilai isu-isu terkait pajak membuat masyarakat khususnya kelas menengah malas membelanjakan uangnya. Mereka lebih senang untuk mendiamkan uang yang mereka miliki.
"Kelas menengah itu sangat sensitif terhadap isu-isu pajak. Jadi dia punya uang tapi dia tidak konsumsi," kata Aviliani saat ditemui dalam acara Rakornas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10).
Meski sudah taat pajak, lanjutnya, masyarakat masih dihantui akan sanksi yang bisa dikenakan oleh petugas pajak. Aviliani menyarankan, pemerintah harus lebih gencar melakukan sosialisasi terkait perpajakan.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Siapa yang sering menghindari masalah keuangan? Menghindari masalah keuangan merupakan kebiasaan yang umum di kalangan milenial. Tindakan ini dapat terlihat dalam bentuk mengabaikan tagihan, tidak memeriksa laporan keuangan, atau menghindari diskusi mengenai uang.
-
Kenapa orang memilih gaya hidup frugal? Setelah adanya pandemi covid-19, gaya hidup frugal living menjadi pilihan masyarakat untuk lebih menghemat pengeluaran untuk menuju kondisi keuangan yang lebih mapan di kemudian hari.
-
Kenapa orang kaya hindari utang? Utang bisa menjadi beban besar, terutama dengan bunga kartu kredit yang tinggi. Pada Februari 2024, tingkat bunga rata-rata kartu kredit mencapai 22,63 persen, yang berarti bahwa utang sebesar USD10.000 bisa berujung pada pembayaran bunga sebesar USD6.787 dalam lima tahun. Oleh karena itu, orang kaya sangat selektif dan menghindari hutang, karena mereka tidak ingin membuang uang untuk pembayaran bunga.
-
Apa saja kebiasaan keuangan yang membuat milenial sulit? Berikut ini adalah empat kebiasaan yang sering membuat milenial mengalami kesulitan finansial, seperti yang dilansir oleh Merdeka.com dari laman yourtango.com pada Kamis (28/11/2024). 1. Kebiasaan untuk Menghindari Masalah Keuangan Menghindari masalah keuangan merupakan kebiasaan yang umum di kalangan milenial.
"Jadi mereka ini walaupun sudah taat pajak masih takut. Mungkin perlu sosialisasi yang lebih baik, yang lebih lembut sehingga menjadi positif itu untuk konsumsi," katanya.
Sebelumnya, Ekonom Aviliani menilai kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Hal itu terlihat dari konsumsi masyarakat yang masih rendah. Aviliani mengatakan, pemerintah perlu melakukan beberapa langkah untuk menaikkan konsumsi masyakat. Salah satunya adalah bantuan untuk warga miskin.
"Saya melihat daya dorong untuk konsumsi yang belum tumbuh. Dari kredit konsumsi tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan yang saya rasa ini harus ada stimulus-stimulus ya pemerintah harus liat misalnya untuk kemiskinan itu biasanya dana Bansos dan lain-lain," kata Aviliani.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih rentan.
Baca SelengkapnyaBatasan nilai barang yang dianggap mewah sering kali tidak sesuai dengan daya beli masyarakat pada tingkat menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih ada pemilik usaha yang takut dikejar pajak
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaFrugal living sendiri sebenarnya bukan hal baru. Gaya hidup ini telah lama dikenal sebagai strategi untuk mengelola pengeluaran.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPadahal, masyarakat masih terbebani kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaErosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.
Baca Selengkapnya