Jack Ma Sebut Pengalaman Tenaga Medis Penting untuk Tangani Corona
Merdeka.com - Pendiri Alibaba Group Jack Ma mengatakan, berbagi pengetahuan dan pengalaman dari para pekerja medis merupakan hal yang krusial dalam usaha penanganan wabah virus corona. Kesimpulan itu didapatkannya setelah mengikuti perkembangan pandemi virus corona selama tiga bulan terakhir.
"Kami sadar bahwa dalam pandemi ini dunia tidak hanya membutuhkan perlengkapan medis, pengalaman para petugas medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi juga begitu penting," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (2/5).
Berbekal pengalaman tersebut, Jack Ma kemudian mengembangkan platform Global MediXchange for Combating Covid-19 (GMCC) untuk berbagi pengalaman dalam menangani virus corona.
-
Apa yang dibangun Jack Ma? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Kapan Jack Ma mulai berbisnis? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Hingga kini, GMCC telah menyelenggarakan sesi berbagi pengetahuan antara pimpinan gugus tugas penanganan pandemi dan pakar medis di China, dengan tenaga medis berasal dari rumah sakit di berbagai negara, seperti Rwanda, Ethiopia, Afrika Selatan, Zimbabwe, termasuk Indonesia.
Selain pengalaman, Jack Ma melanjutkan, solidaritas dan kolaborasi merupakan faktor penting lain untuk menjadi senjata melawan penyebaran pandemi ini.
"Solidaritas dan kolaborasi menjadi kunci kesuksesan kita. Solusinya terletak bukan pada isolasi, melainkan pada kerja sama," seru Jack Ma.
Bantuan Alat Medis Jack Ma Tiba di RI
Pada Jumat (27/3) kemarin, donasi tahap pertama yang diberikan pendiri Alibaba Group Jack Ma berupa perlengkapan medis esensial untuk penanganan virus corona Covid-19 yang disumbangkan untuk Indonesia telah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Pengiriman tersebut merupakan bagian dari donasi perlengkapan medis yang disalurkan Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation kepada empat negara di Asia Tenggara, meliputi Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang diumumkan pada Kamis (19/3) pekan lalu.
Keempat negara tersebut akan menerima sejumlah perlengkapan medis dengan total 2 juta masker, 150 ribu test kit, 20 ribu baju pelindung, dan 20 ribu pelindung wajah. Tahapan donasi berikutnya direncanakan untuk tiba di Jakarta dalam waktu dekat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan apresiasi atas pemberian bantuan tersebut.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih untuk Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation atas upayanya dalam memberikan dukungan bantuan peralatan yang dibutuhkan bagi Indonesia," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/3).
Diserahkan ke BNPB
Luhut mengatakan, pemberian tersebut akan diserahkan kepada Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), untuk kemudian didistribusikan bagi masyarakat luas.
"Pengalaman dari berbagai belahan dunia memperlihatkan bahwa pengujian virus yang akurat dan ketersediaan peralatan perlindungan bagi para tenaga medis yang memadai, merupakan hal yang sangat penting sekaligus efektif dalam mencegah meluasnya penyebaran wabah Covid-19," tuturnya.
Donasi ini merupakan bagian dari upaya global yang dilakukan Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation untuk mendukung berbagai wilayah di dunia yang terdampak krisis Covid-19, seperti ke beberapa negara Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Afrika.
Kedua yayasan juga telah merilis pedoman digital bagi para tenaga medis dan fasilitas kesehatan dalam beberapa bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dan akan diterjemahkan dalam beberapa bahasa lainnya.
Pedoman ini memuat pelajaran dan pengalaman penting dari para dokter, tenaga medis, dan staf Rumah Sakit Rujukan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang yang berada di garda terdepan penanganan virus corona dan berperan penting dalam mengurangi penyebarannya di China.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca Selengkapnya