Jadi Finalis Kompetisi Airbus, Pemuda RI Usung Teknologi Penangkal Pencurian Ikan
Merdeka.com - Tiga mahasiswa Indonesia dari University of Cambridge mengenalkan sebuah penerapan inovatif sistem penginderaan jarak jauh untuk membantu pemerintah menjaga laut dengan lebih baik. Teknologi ini berhasil membawa ke babak final kompetisi mahasiswa Airbus, 'Fly Your Ideas'.
Ketiga mahasiswa ini yang tergabung dalam Tim AirFish (Airbus Integrated Fisheries Information Services) mengusulkan sebuah sistem pemantauan laut menggunakan teknologi pengambilan gambar dan video melalui satelit. Dikenal sebagai remote sensing atau penginderaan jarak jauh, penerapan teknologi ini dapat membantu pemerintah melawan upaya penangkapan ikan ilegal, mengurangi penangkapan spesies langka secara tidak sengaja, dan secara umum mengurangi kerusakan pada habitat laut.
"Dengan terus berkembangnya satelit mikro, kami ingin menghadirkan data real-time beresolusi tinggi kepada pengguna, misalnya pemerintah yang ingin menghentikan penangkapan ikan ilegal sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan," ujar ketua Tim Airfish Falah Fakhriyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/5).
-
Apa yang diciptakan oleh tiga mahasiswa di Bogor? Tiga mahasiswa di Bogor, Jawa Barat, berhasil menciptakan inovasi lewat ampas kopi. Mereka ialah Dimas Aji, Dianto, dan Amar yang merasa tak ingin sisa kopi dari kafe yang dikelola terbuang sia-sia. Melalui kreativitas ketiganya, bahan bakar briket cetak yang terbuat dari ampas kopi itu tercipta.
-
Apa yang dilihat para ilmuwan di Samudera Atlantik? Para ilmuwan mengalami kejadian yang sangat langka ketika mereka melihat seekor paus abu-abu berlayar melintasi perairan pesisir New England.
-
Apa yang di inovasikan mahasiswa UGM di KKN Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Apa yang diujikan oleh 3 ilmuwan ini? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
Bersama tiga mahasiswa lainnya, Martin Siagian dan Nathan Harjanto dari Jakarta, Indonesia, dan Keiko Miyazaki dari Tokyo, Jepang, Tim Airfish melakukan riset mendalam tentang apa yang remote sensing dapat berikan sebagai solusi untuk kebutuhan yang kini ada di industri perikanan.
"Kami menilik beberapa industri berbeda seperti pertambangan dan agrikultur, tetapi sudah terlalu banyak solusi berbasis teknologi pencitraan satelit di industri-industri tersebut. Kami lalu mempelajari industri perikanan, dan kami terkejut akan lambatnya perkembangan teknologi ini di industri tersebut meski remote sensing sudah digunakan selama dua dekade," ujar Siagaian.
Universitas tempat mereka menempuh gelar MBA mendorong mereka untuk menambah pengalaman dengan cara mengikuti sebuah kompetisi. Setelah mempelajari daftar kompetisi dari seluruh dunia yang bisa mereka ikuti, mereka memutuskan untuk mengirimkan gagasan ke Fly Your Ideas.
"Fly Your Ideas adalah sebuah kompetisi global industri dirgantara dengan tantangan yang relevan. Kami sangat senang bisa mencapai tahap akhir ini dan bersaing dengan talenta terdepan di dunia. Ditambah lagi, kemungkinan yang besar untuk ide-ide kami diimplementasikan di kemudian hari adalah sebuah prospek yang begitu menarik," ujar Harjanto.
Tim AirFish adalah satu dari tujuh tim yang berlomba dalam babak final Fly Your Ideas 2019. Para finalis mewakili 11 negara (Argentina, Jerman, Yunani, India, Indonesia, Italia, Jepang, Moldavia, Belanda, Norwegia, Inggris), delapan universitas, dan dipilih dari lebih dari 270 gagasan yang terkumpul dari seluruh dunia. Para pemenang akan diumumkan pada sebuah acara spesial di Toulouse, Perancis pada 27 Juni 2019.
Kompetisi Fly Your Ideas Airbus yang berlangsung dua tahun sekali mendorong beragam pemikiran dan konsep inovatif pada semua bidang di industri dirgantara. Gagasan yang lolos ke babak final adalah inovasi yang relevan terhadap tantangan kompetisi ini: Elektrifikasi, Layanan Data, Keamanan Cyber, Internet of Things, Kecerdasan Buatan, dan Realitas Campuran.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaKapal penangkap ikan ini disebut bisa menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPentingnya kontribusi generasi muda dalam menciptakan solusi nyata untuk keberlanjutan pangan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Indonesia dari berbagai Perguruan Tinggi di tanah air meraih prestasi gemilang di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaKompetisi itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia dengan Universitas Sultan Zainal Abidin.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaOceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaProgram Shell Eco-Marathon sukses menjadi wadah mahasiswa Indonesia untuk berinovasi!
Baca SelengkapnyaDua Taruna dan Taruni Akpol dapat pin emas dari Kapolri usai raih prestasi di tingkat Internasional. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah.
Baca Selengkapnya