Jadi Perhatian Publik, Ahok Diingatkan Hati-hati dalam Berbicara
Merdeka.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Subardi meminta Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk berhati-hati dalam melontarkan pernyataannya. Apalagi saat ini Ahok telah menjadi perhatian publik.
"Jadi hati-hatilah kalah orang sudah jadi perhatian publik, harus ngomong hati-hati," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/9).
Dia menyarankan, ke depan Ahok harus lebih menahan diri dan melihat sesuatu secara komperhensif tidak hanya sebatas yang dilihat di depan mata. Setelah semua dipertimbangkan matang, baru kemudian bisa mengemukakan pernyataannya
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dibicarakan Menteri Basuki di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya: 'Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan ya untuk yang mampu itu untuk subsidi untuk yang tidak mampu. Mohon maaf pak, subsidi itu kewajibannya negara bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara itu namanya gotong royong dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab tantangan yang masyarakat hadapi,' tanya Irine.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
"Kalau yang bersuara mungkin saya, enggak ada orang komentar, orang enggak ada yang nanggapin. Tapi karena yang komen Pak Ahok maka semua komentar. Ini persoalannya," tandas dia.
Sebelumnya, Subardi menilai upaya Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengumbar persoalan internal Pertamina sangat tidak tepat. Sebab, sebagai Komisaris Utama mestinya dia bisa melakukan perbaikan yang ada di dalam tubuh Perseroan.
Dia mengatakan, sebagai Komisaris Utama, Ahok memiliki peran pengawasan luar biasa kepada Pertamina. Bahkan, jika perlu Ahok bisa mengambil keputusan dan tindakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ketika terjadi persoalan di dalam perusahaan. Sehingga bisa menemukan titik persoalan.
"Hal-hal yang memang merugikan perusahaan, mestinya Ahok bisa mampu (selesaikan), tidak usah teriak minta tolong orang lain," kata dia dalam sebuah diskusi di Jalarta, Minggu (20/9).
Dia mengatakan, dengan diumbarnya persoalan ke eksternal seluruh masyarakat pun pada akhirnya mengetahui kinerja dari Pertamina. Harusnya Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih dulu melakukan komunikasi di lingkungan internal Perseroan.
"Harusnya internal dulu, mengoptimalkan fungsi yang dia miliki, kewenangan yang dia miliki. Coba dirapatkan dengan sesama komisaris, komisaris kan enggak sendiri. Dia ada komut, kemudian komisaris biasa, dan sebagiannya. Rapatin lah, minta tanggapan komisaris itu yang ada. Baru kemudian ditegur, ajak rapat namanya direksi. Dari direktur dan lain-lain. Di situlah langkah perbaikan itu yang sesuai," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaBasuki T Purnama membuat keputusan mengejutkan. Ahok mundur sebagai komisaris utama Pertamina per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca Selengkapnya