Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Optimalkan Produk Sagu dan Tapioka

Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Optimalkan Produk Sagu dan Tapioka Budi Waseso. ©2015 Merdeka.com/Benny Silalahi

Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan produksi beras untuk menjaga ketahanan pangan. Perusahaan pelat merah ini juga mengoptimalkan alternatif pangan lain, seperti sagu dan tapioka.

Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi sagu dan tapioka yang besar dan harus dimanfaatkan dengan baik.

"Kalau bicara stok di luar beras, sangat memadai dan cukup, jadi masyarakat nggak usah khawatir, jadi jangan lihat dari beras saja. Ada 5 juta hektare lahan sagu yang belum diolah dengan baik, ini nanti juga akan dimaksimalkan oleh Bulog," ujar Buwas dalam dalam Bincang Editor 'Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19' yang ditayangkan di Vidio.com, Senin (2/11).

Dalam catatan dia, sebesar 87 persen lahan sagu berada di wilayah Papua dan belum diolah dengan teknik yang baik. Sisanya tersebar di Bangka Belitung, sebagian Lampung, Sumatera dan beberapa di Jawa.

Untuk mendukung optimalisasi produksi sagu, pihaknya juga membangun pabrik pengolahan sagu di 20 wilayah. Nantinya, tepung sagu tersebut bisa diolah menjadi makanan seperti mi.

"Rasanya lebih enak, lebih sehat, ini menurut penelitian. Dan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan impor gandum, gandum kan bahan baku mie," kata Buwas.

Cadangan pangan 450 Juta Ton

Mantan Kabareskrim ini menjelaskan, jika potensi bahan pangan pokok alternatif beras bisa dimaksimalkan, Indonesia mungkin saja akan memiliki cadangan pangan hingga 450 juta ton dalam 1 tahun.

"Kalau dikelola dengan baik, maka 1 tahun bisa punya cadangan pangan sampai 450 juta ton," kata Buwas.

Selain sagu dan tapioka, Bulog juga memaksimalkan potensi hasil pertanian di daerah-daerah dengan nilai yang tinggi. Misalnya, produksi komoditas jagung yang berlimpah di Sulawesi Utara tidak disalurkan ke pulau Jawa karena biaya logistik yang tinggi.

"Makanya kita ekspor misalnya ke Filipina dan itu punya nilai tambah," jelas Buwas.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Janji Bawa Indonesia Swasembada Energi: Kita Punya Singkong, Tebu, Jagung
Prabowo Janji Bawa Indonesia Swasembada Energi: Kita Punya Singkong, Tebu, Jagung

Prabowo menegaskan saat ini ketahanan energi nasional bersifat mendesak.

Baca Selengkapnya
Ganjar Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Bulog Harus Dikembalikan ke Fungsi Awal
Ganjar Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Bulog Harus Dikembalikan ke Fungsi Awal

Ganjar meyakini, Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia.

Baca Selengkapnya
Bulog Sudah Serap 18.000 Ton Jagung, Terbanyak dari NTB dan Sultra
Bulog Sudah Serap 18.000 Ton Jagung, Terbanyak dari NTB dan Sultra

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menko Zulkifli Hasan Targetkan Indonesia Swasembada Pangan Sebelum 2028
Menko Zulkifli Hasan Targetkan Indonesia Swasembada Pangan Sebelum 2028

Salah satu cara untuk mencapai target swasembada pangan tersebut salah satunya melalui perluasan lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Penyerapan Gabah Beras Dalam Negeri Bulog Mencapai 30 Ribu Ton Setara GKP Perhari
Penyerapan Gabah Beras Dalam Negeri Bulog Mencapai 30 Ribu Ton Setara GKP Perhari

Hal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan

Yeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan

Indonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Bulog Akusisi Beras Kamboja: Untuk Amankan Stok Cadangan Beras Pemerintah
Jokowi soal Bulog Akusisi Beras Kamboja: Untuk Amankan Stok Cadangan Beras Pemerintah

Selain Bulog, Jokowi juga mendorong ekspansi PT Pertamina (Persero) ekspansi ke Brasil. Dengan tujuan untuk mendapat tebu sebagai bahan bioetanol.

Baca Selengkapnya
Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah & Beras untuk Serap Produksi Dalam Negeri
Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah & Beras untuk Serap Produksi Dalam Negeri

Hal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.

Baca Selengkapnya
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai

Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Harapan Sulawesi Selatan Jadi Lumbung Pangan IKN
Harapan Sulawesi Selatan Jadi Lumbung Pangan IKN

Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.

Baca Selengkapnya
Update Terbaru Rencana Bulog Akusisi Produsen Beras di Kamboja
Update Terbaru Rencana Bulog Akusisi Produsen Beras di Kamboja

Sonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.

Baca Selengkapnya