Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, Menteri Sri Mulyani Waspadai Sejumlah Risiko ini

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, Menteri Sri Mulyani Waspadai Sejumlah Risiko ini Menkeu Sri Mulyani. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pertumbuhan ekonomi beberapa negara menjadi landasan momentum pembangunan pemulihan ekonomi RI. Namun, ada beberapa risiko yang masih harus diwaspadai.

Perkembangan positif ekonomi dunia global terus berlanjut. Salah satu faktor positifnya adalah beberapa negara terutama dua negara perekonomian terbesar yaitu Amerika Serikat (AS) dan China sudah mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi. China mulai pada kuartal I (Q1) 2021, sedangkan AS pada Q2.

"Negara-negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Prancis dan Taiwan juga menunjukan adanya pemulihan ekonomi mulai dari Q1 dan diharapkan akan terus ke Q2," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Mei 2021 pada Selasa (25/5).

Orang lain juga bertanya?

Pemulihan ekonomi di negara-negara lain terus menguat, meski masih di zona negatif. Vaksinasi global berjalan progresif dan terjadi penurunan kasus Covid-19 di berbagai negara.

Kendati demikian, masih ada sejumlah risiko yang harus diwaspadai. Pertama, gelombang Covid-19 baru pada April 2021 memaksa beberapa negara melakukan pengetatan. Misalnya Singapura yang melakukan pengetatan karena Covid-19, kemungkinan akan mempengaruhi momentum pemulihan ini pada Q2 2021.

"Sehingga pasti memengaruhi outlook di berbagai negara pada Q2. Munculnya varian baru, tentu ini memunculkan pertanyaan varian-varian baru ini akan mengancam, dan tentu akan dipertanyakan bagaimana efektivitas vaksin dengan munculnya varian baru," jelas Menteri Sri Mulyani.

Selanjutnya

Hal lain yang harus diwaspadai terkait kecepatan dan akses vaksin yang belum merata. Banyak negara yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, terutama negara-negara miskin.

Menurut Menteri Sri Mulyani, terjadi proteksionisme untuk mengamankan suplai stok dari masing-masing negara. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Q1 2021 di sebagian negara yang masih negatif perlu diwaspadai. Inflasi AS yang terus menguat pun menjadi perhatian.

"Inflasi AS 4,2 persen itu adalah angka yang tinggi, menimbulkan kewaspadaan atau was-was di sektor keuangan," tutur Menteri Sri Mulyani.

"Kita semua harus menjaga momentum dan tetap waspada terhadap risiko yang sangat dinamis. Setiap proyeksi ada catatannya, setiap optimisme ada kewaspadaan," ungkapnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah

Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo
Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo

Bendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI

Sri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Rumah Tangga Positif, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh Capai 5,2 Persen
Konsumsi Rumah Tangga Positif, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh Capai 5,2 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global

Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed

Saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini

Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya