Jakarta raup pajak 2017 Rp 36 T, terbesar dari BPHTB dan reklame
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri acara tasyakuran Pegawai BPRD (Badan Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah) atas tercapainya realisasi penerimaan pajak daerah 2017. Realisasi pajak pada 2017 mencapai Rp 36,1 triliun atau 103,54 persen dari target Rp 35,6 triliun.
"Kita bersyukur dan bangga DKI bisa melampaui targetnya cukup tinggi dan mudah-mudahan tahun depan lebih baik," harapnya di Kantor Dinas Teknis BPRD Provinsi DKI Jakarta, Gambir, Jakarta, Selasa (2/1).
Menurutnya, pada 2014 realisasi pajak sebesar Rp 27 triliun, meningkat menjadi Rp 29 triliun pada 2015 dan menjadi Rp 31 triliun pada 2016. Capaian ini menurutnya berkat kerja keras jajaran BPRD yang terus menggenjot pertumbuhan realisasi sehingga hasilnya terlihat signifikan.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Sumbangan terbesar berasal dari pajak pembeli properti atau BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) dengan capaian 121 persen dari target. Disusul pajak reklame sebesar 106 persen. Sedangkan, pajak yang capaiannya di bawah 100 persen yaitu pajak air dan tanah sebesar 95 persen dan pajak hiburan sebsar 94 persen.
"Yang harus kita perbaiki ke depan yang belum tercapai. Yang sudah tercapai kita pertahankan," ujarnya.
Capaian tahun 2017 akan dijadikan pedoman dalam menyusun target 2018. Anies memastikan akan mematok target lebih tinggi pada tahun depan. "Jadi target tahun depan (2018) kita pastikan targetnya tinggi dan BPRD bisa tetap berprestasi seperti tahun ini," kata Anies.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaKinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah mencapai 60,42 persen dari target penerimaan Rp10,11 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaTarget penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan target penerimaan di tahun 2022 sebesar Rp138,06 triliun.
Baca SelengkapnyaTarget tahun 2024 naik menjadi sebesar Rp659,45 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca Selengkapnya