Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangan berharap suku bunga perbankan turun

Jangan berharap suku bunga perbankan turun bank expo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kondisi perekonomian dunia belum sepenuhnya mengalami perbaikan. Di saat negara-negara maju memulihkan kondisi ekonominya, pertumbuhan ekonomi negara berkembang cenderung melambat. Termasuk yang terjadi di Indonesia.

Bank Indonesia melihat, perlambatan pada kinerja pertumbuhan ekonomi berkorelasi dengan kinerja sektor keuangan, termasuk perbankan. Kenaikan suku bunga Bank Indonesia menjadi salah satu cara memperlambat pertumbuhan ekonomi. Dan kondisi ini secara langsung berdampak pada aktivitas sektor perbankan.

"Ekonomi Indonesia lebih pelan, jadi kalau pertumbuhan ekonomi lebih pelan dampak aktivitas perbankan juga," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Medan akhir pekan ini.

Orang lain juga bertanya?

Sejak Juni 2013, perbankan mulai aktif menaikkan suku bunga kredit seiring dengan kebijakan BI yang berturut-turut menaikkan BI Rate hingga sebesar 175 basis poin. Berdasarkan data suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Indonesia per Februari 2014, perbankan telah melakukan beberapa kali penyesuaian, bahkan hingga 300 bps. Jauh di atas kenaikan suku bunga acuan BI.

Menurut data SBDK dari 15 bank besar di Indonesia, kenaikan bunga kredit korporasi berkisar antara 24 bps hingga 200 bps. Sementara untuk kredit ritel naik di kisaran 25 bps hingga 300 bps. Untuk bunga kredit konsumsi non KPR naik di kisaran 24 bps hingga 200 bps. Sedangkan suku bunga dasar kredit KPR naik di kisaran 25 bps hingga 187 bps.

Agus Marto tidak heran dengan fenomena ini. Bahkan, dia meyakini saat ini merupakan masa suku bunga tinggi perbankan. "Yang perlu juga bahwa tingkat bunga tidak akan terwujud pada kondisi yang rendah, karena ke depan itu negara maju, ekonominya pulih negara maju dan tingkat bunga cenderung naik. Kalau naik pengaruh negara berkembang. Jadi sosialisasikan ke pengusaha, pelaku usaha, perbankan bahwa ke depan ini tingkat bunga tidak bisa diharapkan menurun, persiapan diri lebih tinggi," tegas Agus Marto.

Dia tidak ingin terburu-buru memprediksi bahwa bakal ada kenaikan BI Rate dan suku bunga perbankan lagi. "Bahwa tahun lalu sudah ada peningkatan bunga dari deposit bank sampai 300 basis poin, tetapi ternyata terjadi bunga kredit 40 basis poin jadi kemungkinan tingkat bunga yang dibebankan nasabah akan ada peningkatan oleh bank," katanya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis yang menghantam perbankan akibat tingginya suku bunga, bank sentral berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memainkan perannya dengan baik. Yang terpenting, kata dia, mengawasi dan melindungi nasabah.

"Yang perlu perhatikan, musti melakukan pengawasan terhadap nasabah karena yang mempunyai banyak posisi yang 'open' dalam arti meminjam asing (dolar) tapi penghasilan rupiah, itu waspadai," katanya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua LPS: Masyarakat Tabungan di Bawah Rp100 Juta Sulit Alami Peningkatan
Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua LPS: Masyarakat Tabungan di Bawah Rp100 Juta Sulit Alami Peningkatan

Tren tabungan masyarakat tidak akan langsung turun pasca penerapan tarif PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Bank Sentral di Dunia Tak Tiba-Tiba Naikkan Suku Bunga, Ini Alasannya
Pemerintah Minta Bank Sentral di Dunia Tak Tiba-Tiba Naikkan Suku Bunga, Ini Alasannya

Bank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
OJK Akui Penerapan PPN 12 Persen Bakal Berdampak ke Daya Beli Masyarakat
OJK Akui Penerapan PPN 12 Persen Bakal Berdampak ke Daya Beli Masyarakat

Secara bertahap dampak kebijakan tersebut juga akan turut mempengaruhi komponen biaya produksi.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024
Sri Mulyani: Jangan Sampai Perbankan Rem Penyaluran Kredit di 2024

Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.

Baca Selengkapnya
BI Target Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen Tahun 2024, Perbanas Respons Begini
BI Target Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen Tahun 2024, Perbanas Respons Begini

Tigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya