Jangan Sepelekan Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan, Berikut Manfaatnya
Merdeka.com - Anda pasti pernah stres dengan pekerjaan dan merasa bahwa sepanjang waktu dihabiskan hanya untuk bekerja. Beberapa orang berkutat lama-lama dengan pekerjaannya karena memang banyak yang harus diselesaikan. Namun ada juga yang memang senang berlama-lama di kantor untuk bekerja, golongan ini disebut workaholic.
Bagi para pekerja, istilah work-life balance pasti bukan hal yang asing lagi. work-life balance itu adalah sebuah konsep bahwa waktu untuk bekerja dan waktu untuk memanjakan diri itu seimbang, tidak berlebih.
Saat ini, banyak perusahaan yang menawarkan work-life balance, di mana gaji bukan jadi prioritas utama. Work-life balance juga menjadi hal baru yang menjadi daya tarik para kandidat untuk melamar di sebuah perusahaan.
-
Siapa yang disebut workaholic? Workaholic adalah orang yang memiliki dorongan yang berlebihan dan kompulsif untuk bekerja.
-
Apa tanda-tanda stres akibat kerja? Gejala gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan umumnya meliputi kesulitan tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, dan penurunan interaksi dengan keluarga karena beban kerja yang tinggi.
-
Apa dampaknya workaholic terhadap hidup? Workaholic mungkin juga menemui kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara hidup kerja dan pribadi, yang mengakibatkan hubungan yang tegang, perasaan terisolasi, dan penurunan kepuasan hidup secara keseluruhan.
-
Apa saja gejala stres kerja? Berikut adalah 10 gejala stres kerja yang umum terjadi dan memengaruhi keseharian Anda:1. KelelahanKelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari stres kerja. Anda mungkin merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, dan merasa tidak ada energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan ini sering disertai dengan penurunan motivasi untuk bekerja dan keengganan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. 2. Sakit KepalaSakit kepala akibat stres biasanya berupa sakit kepala tegang atau migrain. Rasa sakit ini bisa dirasakan di bagian depan kepala, belakang leher, atau sekeliling tengkorak. Stres menyebabkan ketegangan otot yang dapat memicu sakit kepala, yang mungkin berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 3. Gangguan TidurStres kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti insomnia atau sering terbangun di tengah malam. Anda mungkin merasa sulit untuk tidur, atau tidur Anda tidak nyenyak dan tidak menyegarkan. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas Anda di tempat kerja. 4. KecemasanKecemasan terkait stres kerja muncul sebagai kekhawatiran yang berlebihan tentang kinerja Anda, tenggat waktu, atau masa depan karier. Anda mungkin merasa cemas secara konstan, bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir, dan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. 5. Penurunan KinerjaPenurunan kinerja adalah tanda bahwa stres mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat lebih banyak kesalahan, atau merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi atasan dan rekan kerja. 6. KemarahanStres kerja dapat membuat Anda lebih mudah marah atau frustrasi. Anda mungkin merasakan kemarahan yang tidak terkendali terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini sering kali merupakan reaksi terhadap tekanan yang berlebihan dan rasa tidak adil. 7. Gangguan PencernaanMasalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau perubahan pola makan adalah gejala stres kerja yang sering terjadi. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, atau nafsu makan yang tidak stabil. 8. Perubahan Pola MakanPerubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan selera makan, adalah gejala stres yang umum. Anda mungkin mencari kenyamanan melalui makanan atau merasa tidak lapar sama sekali, yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. 9. Kesulitan BerkonsentrasiStres kerja sering mengakibatkan kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus pada tugas. Anda mungkin merasa mudah teralihkan, kesulitan dalam membuat keputusan, atau tidak mampu mengingat detail penting dari pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas Anda. 10. Penurunan Kualitas Hubungan SosialPenurunan kualitas hubungan sosial bisa terjadi ketika stres kerja membuat Anda merasa terasing atau tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda mungkin menghindari pertemuan sosial, merasa sulit untuk berkomunikasi, atau mengalami konflik lebih sering dengan rekan kerja dan keluarga.
-
Gimana cara berhenti jadi workaholic? Dilansir dari Health Shot, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil: Tetapkan Batasan Ini bukan hanya tentang menetapkan batasan yang jelas dengan pasangan Anda untuk hubungan yang sehat. Anda juga sebaiknya menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda. Tentukan jam kerja yang spesifik dan patuhi untuk memastikan gaya hidup yang lebih seimbang.
-
Bagaimana cara pekerja kantoran mengatasi stres? Jika Anda merasa tidak mampu mengubah pekerjaan Anda, Anda dapat mencoba beberapa teknik untuk mengelola stres, termasuk: Berjalan-jalan singkat untuk meredakan stres selama atau setelah jam kerja. Terlibat dalam rutinitas olahraga. Mencari waktu untuk makan siang di luar meja kerja. Membangun dukungan sosial yang penuh kasih di luar jam kerja. Memprioritaskan tidur yang sehat sebagai cara efektif untuk memulihkan tubuh. Menggunakan cuti untuk beristirahat dan berlibur. Mencoba meditasi singkat atau teknik pernapasan.
Berikut manfaat dari work-life balance, dikutip Jobstreet.
Lebih Kreatif
Ketika waktu lebih banyak dihabiskan untuk bekerja daripada menikmati hidup, bukan hanya fisik saja yang terpengaruh, tetapi otak yang menjadi sumber kreativitas kita menjadi tumpul alias tidak kreatif.
Saat terlalu lama bekerja, apalagi pekerjaan tersebut melibatkan kreatifitas, otak akan sulit untuk mengembangkan ide karena terlalu lelah dan dipaksa untuk berpikir kreatif. Kreatifitas itu akan datang ketika diri kita merasa bahagia karena dapat melakukan sesuatu yang disenangi, bukannya bekerja terus.
Mencegah Stres
Bukan rahasia umum lagi jika beban kerja yang overload bisa memicu stress para pekerja. Bahkan, dampak terburuk dari hal ini adalah si pegawai memutuskan untuk mengakhiri pekerjaannya, dan hidupnya. Kasus ini banyak terjadi di negara Asia seperti Jepang yang sebagian banyak warganya memang workaholic dengan motivasi yang berbeda-beda.
Ketika kita bisa mengatur waktu bekerja dan bersantai, stres pun dapat dicegah. Segala sesuatu itu mesti seimbang. Bahkan ketika mendapat pekerjaan yang terlalu santai pun bisa mengalami stres juga lho.
Lebih Produktif
Kerja sampai lembur itu tidak produktif, karena Anda masih harus bekerja keesokan harinya. Menenggak minuman berenergi atau kopi agar kerja tetap produktif pun adalah cara yang salah. Cara tersebut hanya merusak tubuh dan efeknya hanya sementara.
Agar Anda lebih produktif dan dapat menyelesaikan waktu bekerja dengan tepat waktu, mulailah membuat catatan berisi prioritas pekerjaan. Jika ada kerjaan yang cukup sulit, bisa kerjakan yang lebih mudah dulu.
Sehat Rohani dan Jasmani
Di balik produktifnya seseorang saat bekerja, ada tubuh dan pikiran sehat yang berperan utama. Ketika tubuh sedang fit dan prima, pekerjaan pun dapat dikerjakan dengan cepat dan terasa ringan. Coba bandingkan ketika Anda sedang pusing karena banyak pekerjaan dan tubuh kurang fit, pasti bekerja tidak akan menyenangkan dan pikiran hanya ingin cepat-cepat pulang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekerja terlalu keras bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita. Berikut sejumlah cara untuk berhenti menjadi workaholic.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tips ampuh lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi demi menjaga kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan yang kita miliki ternyata tanpa sengaja bisa membuat mental kita cepat lelah.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mencari keseimbangan kehidupan kerja, namun hal itu tidak selalu mudah untuk dicapai.
Baca SelengkapnyaStres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Baca SelengkapnyaTren bekerja tanpa henti sering dianggap prestasi luar biasa.
Baca SelengkapnyaManajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola penyelesaian proyek.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang menjalani liburan, rasa burnout yang mereka alami bisa terasa begitu nyata dan muncul kembali. Apa penyebabnya?
Baca Selengkapnya