Janggalnya keputusan Indonesia pilih China garap kereta cepat
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya merealisasikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.
Dalam beleid ini, Jokowi menunjuk PT Wijaya Karya (persero) Tbk memimpin konsorsium BUMN. Konsorsium BUMN sebagaimana dimaksud terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Suradi mengatakan akan mulai membangun kereta cepat ini pada awal 2016 mendatang. "Rencana groundbreaking mudah-mudahan 2016 awal," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (14/10).
-
Kenapa perjalanan dengan kereta ini lebih murah dibandingkan kereta cepat? Kelebihan dari perjalanan ini adalah total biaya yang dikeluarkan hanya Rp16.000, jauh lebih murah dibandingkan kereta cepat atau bus.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Apa yang di puji Prabowo dari kereta cepat? Prabowo pun memuji Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sangat nyaman dan modern. 'Iya pertama kali saya naik luar biasa. Sangat nyaman, membanggakan sebagai anak bangsa,' kata Prabowo di Stasiun KCIC Halim Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).
-
Kenapa mobil Jepang irit bahan bakar? Keunggulan lainnya adalah konsumsi bahan bakar mobil-mobil Jepang yang sangat irit, bahkan lebih hemat daripada mobil-mobil Eropa.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
Suradi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menindaklanjuti Peraturan Presiden yang telah ditandatangani Jokowi. PIhaknya membuat perusahaan joint venture bersama BUMN lain (konsorsium) yang terlibat proyek kereta cepat.
"Pembicaraan belum final, baik membentuk join venture, komposisi saham, ekuiti semuanya belum final. Perlu waktu, kan baru peraturannya keluar," jelas dia.
Konsorsium perusahaan pelat merah ini mendirikan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. Suradi mengatakan, pendirian perusahaan itu sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk selanjutnya, Pilar Sinergi bakal membentuk perusahaan patungan dengan konsorsium China.
Namun demikian, rencana pembangunan kereta cepat ini menuai polemik. Media di China bahkan membeberkan kejanggalan keputusan Indonesia memilih China dalam mengerjakan proyek ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSelain harga, alasan KCI memilih KRL baru impor buatan CCRC Sifang terkait spesifikasi teknis.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaPinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaUntuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca SelengkapnyaSebuah video membagikan perbedaan antara kereta Indonesia dan Jerman, ternyata kereta Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan dengan kereta Jerman.
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaMengapa Indonesia memilih setir kanan dengan lajur kiri? Temukan alasan historisnya dan dampaknya hingga kini.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca Selengkapnya