Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Januari, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 50 juta

Januari, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 50 juta Ekspor mobil. ©2013 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Januari 2016 mengalami penurunan 11,88 persen menjadi USD 10,50 miliar dibanding Desember 2015. Sedangkan. nilai impor Januari 2016 mencapai USD 10,45 miliar.

Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 surplus USD 50 juta.

"Januari 2016, neraca perdagangan surplus USD 50 juta. Setiap Januari dibanding Desember memang selalu turun. Apakah ini memang tren? Biasanya naik di bulan berikutnya. Sejak 2009 Januari terhadap Desember memang selalu turun," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (15/2).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Suryamin, penurunan ekspor Januari 2016 disebabkan oleh menurunnya ekspor non migas 11,52 persen dari USD 10,61 miliar menjadi USD 9,39 miliar, demikian juga ekspor migas turun 14,81 persen menjadi USD 1,10 miliar dari USD 1,29 miliar.

Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 18,03 persen menjadi USD 356,5 juta dan ekspor gas turun 15,34 persen menjadi USD 665 juta, sebaliknya ekspor hasil minyak naik 8,09 persen menjadi USD 85,5 juta.

Sementara, penurunan ekspor non migas terjadi lantaran pada lemak dan minyak hewan atau nabati turun 20,15 persen menjadi USD 327,3 juta. Komoditi lainnya juga turun seperti bijih, kerak dan abu logam 56,39 persen menjadi USD 271,9 juta, bahan bakar mineral 7,77 persen menjadi USD 91,4 juta, pakaian jadi bukan rajutan 15,41 persen menjadi USD 59,5 juta, serta timah 63,40 persen menjadi USD 57,2 juta.

Dari sisi volume ekspor Januari 2016 menurun 10,04 persen dibanding Desember 2015 yang disebabkan penurunan volume ekspor non migas 10,44 persen. Sementara itu, volume migas turun 5,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan Januari 2015 volume total ekspor menurun 11,19 persen.

Berdasarkan negara tujuan utama, ekspor non migas ke Amerika Serikat Januari 2015 mencapai USD 1,23 miliar, lalu Jepang USD 1,04 miliar dan Tiongkok USD 0,89 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,64 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa 27 negara sebesar USD 1,16 miliar.

Sementara itu, nilai impor Januari 2016 juga mengalami penurunan 13,48 persen menjadi USD 10,45 miliar dibanding Desember 2015. Demikian pula jika dibanding Januari 2015 turun 17,15 persen.

Hal tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor migas dan non migas masing-masing USD 577,1 juta atau 32,10 persen dan USD 1,05 miliar atau 10,22 persen.

"Penurunan impor migas karena turunnya nilai impor semua komponen migas, seperti minyak mentah 40,61 persen menjadi USD 269,3 juta, hasil minyak 26,93 persen menjadi USD252,3 juta dan gas turun 28,03 persen menjadi USD 55,5 juta," jelas Suryamin.

Menurut dia, penurunan terbesar non migas terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik 19,69 persen menjadi USD 273,8 miliar.

Negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari 2016 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 2,48 miliar atau 26,86 persen, Jepang 9,73 persen atau USD 0,90 miliar dan Thailand USD 0,66 miliar atau 7,20 persen.

"Impor nonmigas dari Asean mencapai pangsa pasar 21,63 persen, dan dari Uni Eropa 10,59 persen," tutup dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024

Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.

Baca Selengkapnya
Jejak Surplus Neraca Dagang RI, Pernah Rekor 12 Tahun Berturut-turut
Jejak Surplus Neraca Dagang RI, Pernah Rekor 12 Tahun Berturut-turut

Indonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut

Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut

Surplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya