Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Januari-September 2017, Garuda Indonesia merugi Rp 3 triliun

Januari-September 2017, Garuda Indonesia merugi Rp 3 triliun Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia mencatatkan rugi bersih sekitar USD 222 juta atau setara dengan Rp 3 triliun pada periode Januari-September 2017. Kerugian Garuda ini membengkak dibanding periode sama tahun lalu yang hanya USD 44 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan ke bursa saham, beban keuangan Garuda Indonesia hingga kuartal III-2017 ini tercatat USD 64,8 juta dan beban pajak sebesar USD 52,9 juta. Besarnya beban usaha membuat maskapai mengalami kerugian.

Meski demikian, Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar USD 61,9 juta pada kuartal III-2017 atau Juli-September 2017. Angka laba ini naik naik 216,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatkan kenaikan operating revenues sebesar 11,2 persen, dari USD 1,101 miliar pada kuartal III-2016 menjadi USD 1,225 miliar pada kuartal III 3-2017.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury menjelaskan, pertumbuhan positif di kuartal III-2017 didukung oleh peningkatan kinerja Perusahaan di seluruh aspek, mulai dari finansial, operasional, maupun layanan sejalan dengan penerapan strategi '5 Quick Wins', yaitu Fleet Cost Optimization, Service Level Improvement, Routes Optimization, Channel Optimization with Focus on Digital to become IT-Based Airline, dan Enhance Revenues Management System.

"Berbagai upaya yang dilakukan perusahaan mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan positif yang dicapai, terutama pada kinerja rute internasional, tingkat utilisasi pesawat, dan kontribusi pendapatan dari platform e-commerce," ucap Pahala dalam keterangan dikutip merdeka.com di Jakarta, Rabu (25/10).

Secara year to date, Garuda Indonesia membukukan operating revenues sebesar USD 3,111 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2017. Angka ini naik 8,6 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya USD 2,865 miliar. Peningkatan operating revenues tersebut ditopang oleh tumbuhnya kinerja operasional perusahaan di pasar internasional yang tercatat di atas rata-rata kinerja maskapai Asia Pasifik.

Perusahaan berhasil mengangkut sebanyak 3,7 juta penumpang internasional hingga di sembilan bulan 2017 atau naik 12,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 3,3 juta penumpang.

Adapun penumpang kilometer diangkut (Revenue Passenger Kilometers/RPK) meningkat sebesar 15,5 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan RPK maskapai di Asia Pasifik sebesar 7,9 persen.

Pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh adanya peningkatan yang signifikan pada kontribusi pendapatan dari platform digital Perusahaan sebesar USD 450,6 juta pada sembilan bulan pertama 2017, atau naik 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didorong oleh adanya kenaikan jumlah download Mobile Apps Garuda Indonesia sebesar 698,000 unduhan di periode tersebut, sehingga total unduhan aplikasi mobile tersebut sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini telah mencapai 2 juta unduhan.

Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan kargo sebesar 9,6 persen menjadi sebesar USD 170.8 juta di sembilan bulan pertama 2017. Perusahaan juga berhasil membukukan peningkatan ancillary revenues sebesar 19 persen menjadi USD 53,9 juta di periode sama.

Garuda Indonesia juga membukukan kenaikan pada jumlah penumpang diangkut oleh anak usaha Garuda Indonesia di segmen LCC, Citilink, yaitu dari 8,2 juta penumpang sembilan bulan pertama 2016 menjadi 9 juta penumpang di periode sama tahun ini. Citilink mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 11,4 persen menjadi sebesar 3,4 juta penumpang pada kuartal III-2017, dari 3,1 juta penumpang pada periode sama tahun lalu.

Seiring dengan program Routes Optimization yang dijalankan, Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan utilitas pesawat sebesar 38 menit, menjadi 9 jam 34 menit per hari sepanjang 9M-2017, dari sebelumnya 8 jam 56 menit per hari sepanjang 9M-2016.

Garuda Indonesia juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang (Seat Load Factor/SLF) sebesar 75 persen pada, naik dari 73,4 persen , serta tingkat ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP) sebesar 89,2 persen pada kuartal III-2017, naik dari sebesar 87,8 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Sejalan dengan program Fleet Cost Optimization, Garuda Indonesia melakukan penambahan kapasitas melalui rekonfigurasi armada Boeing 777-300ER dari tiga kelas layanan (First Class, Business Class, dan Economy Class) menjadi dua kelas layanan (Business Class dan Economy Class) sehingga terdapat tambahan kapasitas sebesar 79 kursi per pesawat.

Selain untuk meningkatkan efisiensi biaya pesawat, penyesuaian kapasitas tersebut juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar di beberapa rute yang dilayani Garuda Indonesia tanpa harus mendatangkan pesawat baru di jajaran armadanya. Selain menambah kapasitas pesawat, untuk mendukung kebutuhan pasar ke depannya, Garuda Indonesia secara bertahap juga akan terus meningkatkan utilitas pesawat hingga menjadi rata-rata 11 jam per hari.

Garuda Indonesia juga terus melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja layanannya untuk menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik. Sejalan dengan perpindahan base penerbangan domestik maupun internasional Garuda Indonesia ke Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta, Perusahaan mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang yang dilayani menggunakan aviobridge services. Per September 2017 ini, tercatat sebanyak 97,2 persen penumpang internasional dan 87,5 persen penumpang domestik dilayani dengan aviobridge services.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta

PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100

Penghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.

Baca Selengkapnya
Laba Bersih InJourney Tahun 2023 Tembus Rp1,1 Triliun, Naik 211 Persen
Laba Bersih InJourney Tahun 2023 Tembus Rp1,1 Triliun, Naik 211 Persen

InJourney Airports akan menangani 172 juta penumpang per tahun, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).

Baca Selengkapnya
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun

Laba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Beri Diskon Tiket Pesawat di Libur Akhir Tahun, Stafsus Erick Thohir: Ini Bukan soal Kerugian
Garuda Indonesia Beri Diskon Tiket Pesawat di Libur Akhir Tahun, Stafsus Erick Thohir: Ini Bukan soal Kerugian

Kebijakan potongan tarif pesawat ini tak berdampak buruk bagi kinerja keuangan Garuda Indonesia Grup.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Citibank Tembus Rp665,9 Miliar di Kuartal I-2024
Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Citibank Tembus Rp665,9 Miliar di Kuartal I-2024

Laba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia

Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.

Baca Selengkapnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.

Baca Selengkapnya
Perolehan Laba Naik, Blue Bird Sebar Dividen Rp228 Miliar ke Pemegang Saham
Perolehan Laba Naik, Blue Bird Sebar Dividen Rp228 Miliar ke Pemegang Saham

Peningkatan laba ini ditopang oleh pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp4,4 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya