Januari, volume ekspor CPO Indonesia turun 8 persen
Merdeka.com - Volume ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya asal Indonesia hanya sebesar 1,8 juta ton pada Januari 2015. Menurun 8 persen ketimbang ekspor Desember lalu mencapai 1,97 juta ton.
"Jika dibandingkan secara year-on-year kinerja ekspor CPO dan turunannya mengalami kenaikan sekitar 240 ribu ton atau 15 persen ketimbang Januari 2014 yaitu sebesar 1,57 juta ton," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan dalam siaran pers, Sabtu (21/2).
Hampir semua pasar utama ekspor CPO dan turunannya, terutama China dan India, mengurangi permintaannya pada awal tahun ini. Volume ekspor CPO dan turunannya ke China tercatat turun 40 persen dari 328,45 ribu ton menjadi 196,84 ribu ton.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
India membukukan penurunan permintaan sebesar 39,7 persen dibandingkan dari 494,72 ribu tonmenjadi 298.27 ribu ton. Selain itu, penurunan volume ekspor juga dibukukan Amerika Serikat 15 persen, negara-negara Afrika 8 persen, Uni Eropa 3,6 persen.
Penurunan tersebut tidak cukup dikompensasi dengan peningkatan volume ekspor CPO dan turunannya ke Pakistan. Sebab, penaikan permintaan dari Pakistan hanya sebesar 59 persen, dari 78,80 ribu ton menjadi 125,61 ribu ton.
Sementara Timur Tengah sebagai pasar baru buat Indonesia hanya mencatatkan penaikan permintaan sebesar 9 persen atau dari 174,36 ribu ton menjadi 190,20 ribu ton.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya