Jasa Marga Catat EBITDA Kuartal I-2019 Tumbuh 14,5 Persen
Merdeka.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada kuartal I-2019 sebesar Rp 1,81 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 14,5 persen atau sekitar Rp 229,58 miliar dibandingkan kuartal I periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pada periode ini Perseroan juga mampu mencatat margin EBITDA sebesar 71,8 persen lebih besar dari Kuartal I tahun 2018, yaitu sebesar 66,30 persen," kata Corporate Secretary Jasa Marga, M Agus Setiawan, melalui keterangan resminya, Rabu (24/3).
Agus mengatakan dari sisi pendapatan usaha diluar konstruksi, Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 2,52 triliun atau meningkat 5,7 persen dari Kuartal I tahun 2018. Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 2,34 triliun atau naik 6,3 persen dibandingkan Kuartal I tahun 2018.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Kapan Jasa Raharja mencatatkan laba bersih? Jasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan mencapai 16,11 persen meningkat 4,78 persen dibandingkan kontribusi pendapatan tol periode sebelumnya yang hanya sebesar 11,33 persen.
"Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan Jalan Tol Trans Jawa di akhir tahun 2018," kata Agus.
Di sisi usaha lain, Perseroan membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp 179,6 miliar. Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya jalan tol baru dan masifnya kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian konstruksi proyek jalan tol, Jasa Marga mampu menjaga laba bersih pada Kuartal I tahun 2019 tetap stabil sebesar Rp 584,8 miliar.
Dalam sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan Jasa Marga kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA). Produk keuangan KIK DINFRA Jasa Marga ini merupakan Produk KIK DINFRA yang pertama kali dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. "Seluruh capaian tersebut merupakan pembuktian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif," imbuhnya.
Kemudian, pada sisi operasional, Jasa Marga juga telah mengoperasikan Jalan Tol Medan-Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7 (Sei Rampah – Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung.
Saat ini jalan tol tersebut dapat memperlancar arus transportasi dan logistik antara Kota Medan, Bandara Internasional Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Pariwisata Danau Toba.
Agus menambahkan, sesuai dengan rencana pengoperasian jalan tol baru pada tahun 2019, Jasa Marga manargetkan dapat mengoperasikan kurang lebih 245 Km jalan tol baru yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan serta Pulau Sulawesi.
Untuk target pengoperasian wilayah Jabotabek dan Pulau Jawa terdiri dari Jalan Tol Cengkareng-Kunciran (14,20 Km), Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,20 Km), Jalan Tol Serpong-Cinere (10,14 Km), Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,40 Km), Jalan Tol Pandaan-Malang (38,49 Km) serta Jalan Tol Gempol-Pandaan (1,60 Km).
Sementara itu, untuk target pengoperasian di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi terdiri dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi (Telah beroperasi Maret 2019 sepanjang (9,26 Km), Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (98,89 Km) serta tiga seksi untuk Jalan Tol Manado-Bitung: Seksi 1A Manado-Sukur (7,00 Km), Seksi 1B Sukur-Airmadidi (7,00 Km) dan Seksi 2A Airmadidi-Danowudu (11,50 Km).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan aset ini diikuti oleh peningkatan kinerja keuangan lainnya pada 2023. Laba bersih naik 521 persen, mencapai Rp1,87 triliun.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya ketidakpastian atas aspek makro ekonomi dan geopolitik di awal 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan dana murah Bank Mualamat pada semester I-2024 sebanyak Rp21,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPT JIEP juga mampu meraih skor penerapan GCG tahun 2023 dengan predikat sangat baik.
Baca SelengkapnyaRaup Untung Rp6,8 Triliun, Jasa Marga Bagi-Bagi Dividen Rp274 Miliar ke Pemegang Saham
Baca SelengkapnyaPerolehan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan hingga memasuki semester I 2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca Selengkapnya