Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jasindo Gandeng PFN Genjot Inklusi Keuangan Asuransi Tanah Air

Jasindo Gandeng PFN Genjot Inklusi Keuangan Asuransi Tanah Air Jasindo Gandeng PFN. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan inklusi keuangan di 2019 sebesar 75 persen. Hal tersebut sesuai dengan fokus pemerintah yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Meningkatkan literasi keuangan ini, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo menggandeng dan Perum Produksi Film Negara (PFN) dan PT Pesonna Indonesia Jaya menggelar Vital Voices Festival atau Festival Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya. Acara ini akan digelar pada 7 hingga 14 Desember 2019 di Gedoeng Jasindo, kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta.

Direktur SDM dan Umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Linggarsari Suharso menjelaskan, melalui ajang ini pihaknya juga ingin mengenalkan literasi keuangan kepada masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

"Kami ingin asuransi itu masuk ke gaya hidup masyarakat," katanya di sela-sela peluncuran acara Vital Voices Festival di Jakarta, Jumat (22/11).

Dia menegaskan bahwa acara ini sekaligus optimalisasi gedung milik Asuransi Jasindo di daerah Kota Tua. Menurutnya, gedung tiga lantai yang bernama Gedoeng Jasindo tersebut sudah lama tak dipakai. "Dengan adanya acara ini, maka gedung tersebut jadi bermanfaat. Masyarakat bisa menikmati gedung tersebut," katanya.

Selain itu, selama acara Asuransi Jasindo juga akan mengampanyekan penggunaan single used plastic serta edukasi-edukasi menarik lainnya seperti cara mengelola kompos.

Selama festival akan diputar film-film seperti 'Kuambil Lagi Hatiku', 'Mentari di Ufuk Timur', 'Tjut Nyak Dien', 'Kartini', 'Filosofi Kopi' dan lain sebagainya.

"Kenapa kita ambil judulnya Vital Voices Festival atau Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya? Karena untuk menggambarkan perempuan di mana perempuan sering tidak terdengar suaranya. Festival ini juga bukan hanya memutarkan film yang oleh perempuan tapi yang kami nilai penting untuk ekspresi perempuan," ujar Direktur Utama Perum PFN, Judith J. Dipodiputro.

Selain Vital Voices Talk dan pemutaran film-film nasional, festival ini juga akan dimeriahkan dengan pameran rencana produksi film PFN 2019-2023 dan pertunjukan kesenian seperti Tari Ratu Shima, Bheksan Yoga Jawa, body painting dan lainnya.

Ada juga workshop terkait pengurangan sampah, mengolah sampah organik yang dibawa oleh tim Demi Bumi, demonstrasi seni Furoshiki, pelatihan ecokids hingga coffee cupping dari The Gade Coffee & Gold.

OJK Target 52,6 Juta Masyarakat Buka Rekening Bank Hingga Akhir 2019

Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Mohammad Miftah, mengatakan tingkat inklusi keuangan diukur melalui tingkat kepemilikan rekening tabungan oleh masyarakat. Berdasarkan data World Bank, kepemilikan rekening masyarakat Indonesia di 2017 masih sekitar 49 persen.

"Tahun 2011 presentasi kepemilikan rekening hanya 19 persen. Dari indeks inilah belum disebut inklusi. Dari 19 persen di 2011 dengan usaha berbagai pihak, OJK, pemerintah sudah mencapai 49 persen 2017 dan target 2019 sebesar 75 persen," ujarnya di Banyuwangi, Sabtu (27/7).

Miftah melanjutkan, meskipun perkembangan indeks inklusi keuangan meningkat pesat, namun beberapa daerah di Indonesia khususnya wilayah Timur masih tergolong unbanked. Unbanked maksudnya belum terlibat transaksi secara langsung dengan kegiatan bank.

"Kita asumsikan ketika suatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi sementara kepemilikan rekening kredit maupun tabungan kalau tidak dibarengi kepemilikan rekening itu kategorinya unbanked," lanjutnya.

Dengan presentasi tingkat inklusi keuangan yang baru sebesar 49 persen atau 95,4 juta penduduk dewasa Indonesia yang memiliki rekening, dibutuhkan 52,6 juta rekening baru agar dapat mencapai target 75 persen.

Oleh karena itu, untuk terus mendorong peningkatan inklusi keuangan perlu ada upaya meningkatkan jangkauan dari bank di seluruh Indonesia seperti melalui program Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai).

Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen yang bekerja sama dengan bank.

"Laku pandai ini kan memberi layanan yang lebih simpel. Kalau di bank orang malas antre, malas nunggu. Semakin memberi kemudahan kemudahan, laku pandai ini bisa menggantikan layanan rumit bank menjadi mudah," jelas direktur OJK tersebut.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pecah Rekor, Jasindo Beri Polis Asuransi Gratis dengan Uang Pertanggungan Rp103 Miliar
Pecah Rekor, Jasindo Beri Polis Asuransi Gratis dengan Uang Pertanggungan Rp103 Miliar

Jasindo mendukung generasi muda Indonesia agar ke depannya lebih mengenal dan paham asuransi.

Baca Selengkapnya
Perempuan Melek Finansial Lebih Tangguh Hadapi Tantangan dan Risiko Kehidupan
Perempuan Melek Finansial Lebih Tangguh Hadapi Tantangan dan Risiko Kehidupan

Setiap perempuan dapat merencanakan masa depan dan mewujudkan keamanan finansial, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.

Baca Selengkapnya
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Angka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.

Baca Selengkapnya
Apindo Usul Jurus Perkuat Industri Asuransi Dalam Negeri
Apindo Usul Jurus Perkuat Industri Asuransi Dalam Negeri

Usulan Apindo untuk memperkuat industri asuransi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
BSI dan IFG Berkolaborasi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
BSI dan IFG Berkolaborasi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

BSI terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG)

Baca Selengkapnya
Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?
Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?

Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.

Baca Selengkapnya
Kepercayaan Masyarakat Jadi Kunci untuk Tingkatkan Literasi Reasuransi di Indonesia
Kepercayaan Masyarakat Jadi Kunci untuk Tingkatkan Literasi Reasuransi di Indonesia

Indonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.

Baca Selengkapnya
Kenaikan UMP 2025 Bawa Angin Segar Bagi Perusahaan Asuransi, PPN 12 Persen Jadi Tantangan
Kenaikan UMP 2025 Bawa Angin Segar Bagi Perusahaan Asuransi, PPN 12 Persen Jadi Tantangan

Namun, di samping optimisme tersebut, tentu ada tantangan yang akan dihadapi. Apabila PPN 12 persen mulai diberlakukan.

Baca Selengkapnya
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027.

Baca Selengkapnya
Hari Pelanggan Nasional, BUMN Jasindo Fokus Beris Solusi Asuransi untuk Kebutuhan Pelanggan
Hari Pelanggan Nasional, BUMN Jasindo Fokus Beris Solusi Asuransi untuk Kebutuhan Pelanggan

Melalui Risk Management Partnership, jaringan Representative Office di seluruh Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi perlindungan.

Baca Selengkapnya
Kelompok Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Akses Layanan Keuangan, Bagaimana Solusinya?
Kelompok Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Akses Layanan Keuangan, Bagaimana Solusinya?

Data dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening.

Baca Selengkapnya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.

Baca Selengkapnya