Jateng Bangun PLTS Atap Bantu UMKM Bangkit Saat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dinilai bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun ini pun akan melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk pelaku usaha UMKM dan Pondok Pesantren.
"Tahun 2021 ini kami akan bantu PLTS untuk UMKM yang produksinya siang hari agar produksi barang kerajinan, jasa, makanan dan minuman di siang hari dengan input energi yang gratis," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko dalam Webinar Central Java Solar Day, Jakarta, Selasa (16/2).
Pengembangan PLTS Atap juga akan dilakukan di pondok pesantren, area publik dan sekolah. Sasaran lokasi ini karena lebih banyak menggunakan energi listrik di siang hari. Apalagi saat ini sekolah-sekolah sudah banyak menggunakan listrik dalam proses belajar-mengajar.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk mendukung kebijakan energi terbarukan? Dia kemudian meminta Perusda dapat mengoptimalkan peran, serta melakukan langkah-langkah nyata mendukung kebijakan pemerintah pusat.
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana Instalasi PLTS di Omah Joglo membantu penghematan biaya listrik? Dengan adanya PLTS ini, energi listrik untuk lampu dan pompa air sumur di Omah Joglo Tanjung dapat digantikan dengan sumber energi solar dari panel PLTS. Adanya instalasi itu mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 1.550 kg CO2/tahun dan melakukan penghematan biaya listrik sebesar Rp1.828.575 per tahun.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
"Di pondok pesantren, area publik dan sekolah karena mereka sekarang bahan mengajarnya sudah banyak menggunakan listrik," kata dia.
PLTS Atap juga akan dikembangkan di area publik, baik di kabupaten atau kota. Sehingga pusat kegiatan masyarakat bisa menikmati listrik cuma-cuma dari pemasangan PLTS Atap.
"Kita juga mendukung bagaimana PLTS Atap untuk bisa hadirkan spot free charging di kabupaten kota tapi mereka bisa sambil belajar juga," katanya.
Pemasangan PLTS Atap ini diharapkan bisa mengurangi beban energi listrik UMKM dan Pondok Pesantren secara signifikan. Sehingga penghematan yang ada bisa digunakan untuk pengembangan usaha.
Selain itu, dengan pemasangan PLTS Atap ini bisa membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Khususnya bagi UMKM yang mau ambil bagian dari industri EBT. "Kita mau tumbuhkan UMKM yang mau mendukung adanya PLTS Atap ini untuk menyediakan jasa perawatan dan service," kata dia.
Saat ini di Jawa Tengah belum ada penyedia layanan pemeliharaan dan perbaikan PLTS Atap. Maka Pemprov Jawa Tengah akan menginisiasi pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan PLTS Atap bagi lulusan SMK. Dengan begitu, diharapkan lulusan SMK bisa memiliki daya saing dalam dunia usaha dan mengatasi masalah pengangguran.
Skema Penawaran Investasi
Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menyebut, ada tiga skema yang ditawarkan untuk investor dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Jawa Tengah.
Skema pertama yakni pola serah bangun. Dalam skema ini investor akan membangun dan mengoperasikan PLTS Atap. Setelah dibangun, PLTS Atap ini akan dioperasikan investor selama jangka waktu tertentu.
Selama jangka waktu tersebut, klien tetap membayarkan biaya listrik yang dipakai sesuai penggunaannya. Sehingga bagi industri, investasi ini seperti tidak mengeluarkan dana.
"Selama pengoperasian itu dia (investor) dapat biaya pengembalian dengan komit pembayaran listriknya seolah-olah seperti ke sebelumnya. Investasi ini buat industri jadi enggak usah bayar," kata Sujarwanto dalam Webinar Central Java Solar Day, Jakarta, Selasa (16/2).
Skema kedua yakni pola beli putus. Dalam hal ini, semua biaya pemasangan alat menjadi tanggungan klien. Investor hanya berperan sebagai pemasang alat di awal. Sehingga peroperasiannya dikelola sendiri oleh klien atau industri.
"Beli putus ini artinya industri membeli dan investor membangun saja, untuk pengoperasinnya nanti sama industri sendiri," kata dia.
Sedangkan skema ketiga yakni pola sharing. Baik investor atau klien membuat kesepakatan bersama dalam pendanaan, pembangunan dan pengelolaan PLTS Atap.
Beragam skema yang ditawarkan tersebut membuat Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menjadi tempat bertanya masyarakat, pengusaha hingga industri yang berminat pada PLTS Atap. Tingginya minat ini membuat Sujarwanto ingin membangun pusat konsultasi pembangunan PLTS Atap.
"Nanti kami akan bangun pusat konsultasi buat pembangunan ini di kantor. Jadi siapapun baik industri, pengembang sehingga masyarakat bisa melakukan konsultasi ke kami," tuturnya.
Sebab, saat ini belum ada lembaga atau instansi khusus yang menangani hal tersebut. Adanya lembaga ini diharapkan bisa meyakinkan masyarakat dalam penggunaan PLTS Atap sehingga mendorong pencapaian bauran kebijakan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
"Masyarakat yang mau tahu ini bisa melakukan diskusi dengan kami dan bisa memiliki keyakinan untuk membangun PLTS Atap," kata dia.
Sujarwanto menambahkan, beberapa waktu lalu sudah ada pengembang perumahan yang berkonsultasi terkait PLTS Atap untuk perumahan. Sehingga perumahan yang akan dibangun ditawarkan ke masyarakat yang sudah dilengkapi dengan penggunaan PLTS Atap.
"Mereka ini mau bangun perumahan dengan instalasi PLTS Atap di dalamnya. Mudah-mudahan ini bisa ada skema bisnisnya," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKemudahan PT PLN dalam memberikan izin penggunaan PLTS Atap memberikan angin segar dalam transisi energi bersih untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca Selengkapnya40 Stan UMKM di areal Taman Sritanjung telah merasakan manfaat dari program Electrifying Micro Business dari PLN.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca Selengkapnya“Kami ucapkan terima kasih terhadap award ini, semoga kita semua dapat berkolaborasi untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,”
Baca Selengkapnya