Jatuh bangun anak Chairul Tanjung bangun bisnis sejak usia 15 tahun
Merdeka.com - Kendati terlahir dari keturunan darah biru, Putri Indahsari atau biasa dikenal Putri Tanjung tak serta merta memanfaatkan statusnya untuk memulai bisnis. Dia justru memulai bisnisnya saat usia belia tanpa sepeserpun uang dari orang tuanya.
Anak dari konglomerat Chairul Tanjung ini memulai bisnisnya dengan mendirikan event organizer (EO) yang diberi nama El Paradiso pada 2011.
"Saya bujuk teman saya agar dia kasih acaranya ke saya. Orang tuanya kasih saya uang Rp 20 juta buat bikin birthday party, garden party dan sebagainya, ini awal saya mulai bisnis, tak sepeserpun uang dari orang tua," kata Putri di acara Creativepreneur Talk di Universitas Indonesia (UI), Depok, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
-
Mengapa Ibu Putri ingin memiliki usaha? 'Menurut saya perempuan harus punya usaha karena bisa memperkuat fondasi rumah tangga. Dengan perempuan berusaha anak mau sekolah, anak mau beli skincare, nggak usah nunggu uang suami. Kalau kita mengharapkan hasil suami, cukup sih, tapi nggak secukup-cukupnya itu,' kata Ibu Haji Putri Arofah dikutip dari YouTube Moslem Society pada 4 Agustus 2024 lalu.
-
Kapan Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Siapa yang mendorong Mulyani untuk merintis bisnis? Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya.
-
Siapa saja yang membantu Ibu Utami berbisnis? Momentum jelang Ramadan seperti ini membuat Utami sibuk. Pesanan yang masuk membludak. Ia memberdayakan beberapa tetangga dan rekan-rekan yang ia kenal melalui pelatihan untuk memproduksi tas anyaman bermerek Ikitazq ini.
Setelah sukses di acara pertama dengan sebuah event kecil, Putri dengan kepala tegap melanjutkan bisnis kecilnya. Dia mendirkan EO dengan label Creativepreneur pada 2014, fokusnya pada penyelenggaraan penyebaran ide-ide kreatif dan entepreneurship pada anak-anak muda.
Bak mencari jarum di tumpukan jerami, Putri kerap kali sulit mendapat kepercayaan dari beberapa perusahaan sponsor.
"Pernah sampai 30 perusahaan yang tolak proposal sponsor. Saya pertama selalu coba dari bawah, bukan dari ayah saya. Saya enggak mikir anaknya siapa, kalau ide kurang bagus pasti ditolak. Saya mungkin tawarkan konsep acara yang jelek, dianggap masih sangat muda buat bikin acara besar dan gila," paparnya.
Selain itu, kata Putri, dirinya sering mendapat penolakan dari beberapa orang yang dia pilih untuk dijadikan pengisi acara yang diselenggarakannya.
"Saya sampai nungguin di pos satpam sampai 3 jam lebih buat orang yang saya harapin jadi pembicara. Tapi akhirnya malah diusir juga," ujar Putri.
Dara cantik berusia 17 tahun ini mengakui terlahir sebagai anak dari keluarga berkecukupan malah jadi beban tersendiri untuk dirinya dalam membangun bisnisnya.
"Orang pikirkan gampang, padahal buat saya itu jadi beban karena saya selalu di bayang-bayang ayah saya. Orang mengira modal bisnis dari ayah saya, atau pakai relasinya, padahal faktanya saya mulai bisnis dari usia 15 tahun tanpa modal sepeser pun," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga seluruh tabungan dan usaha keluarga, serta meninggalkan utang ratusan juta.
Baca SelengkapnyaStafsus Milenial Presiden, Putri Tanjung memberikan motivasi & inspirasi kepada anak-anak muda untuk menjadi pengusaha yang sukses.
Baca SelengkapnyaPutri Tanjung blak-blakan sebut gajinya setiap bulan dari perusahaan sang ayah.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaNamun tak banyak yang tahu, jika perjuangan Chairul Tanjung dalam meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca SelengkapnyaMeski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaIa pernah ditipu temannya hingga punya utang Rp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaIa pernah ditolak tujuh perempuan karena punya utang nyaris setengah miliar
Baca SelengkapnyaMemiliki empat orang adik yang masih harus sekolah, ia pun harus memutar otak untuk bisa membiayai adik-adiknya usai sang ayah wafat.
Baca SelengkapnyaMemperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca Selengkapnya