Konsumsi BBM Jawa Tengah terbanyak saat musim Lebaran 2017
Merdeka.com - Satuan Tugas BBM dan LPG Idul Fitri 2017 PT Pertamina (Persero) mencatat peningkatan konsumsi gasoline (premium dan pertamax series) dibandingkan konsumsi pada periode Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 2016.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito, mengatakan sepanjang masa tugas Satgas BBM dan LPG 2017, secara nasional konsumsi produk gasoline meningkatkan 2,6 persen menjadi 95.612 kiloliter (KL) dibandingkan konsumsi pada periode yang sama 2016.
"Bahkan dibandingkan dengan kondisi normal, konsumsi gasoline sepanjang masa arus mudik dan balik 2017 naik 9,41 persen," ujar Adiatma, Senin (17/7).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Tiga provinsi yang memiliki tingkat konsumsi paling tinggi sepanjang masa Idul Fitri 2017 adalah Jawa Tengah sebesar 18,4 persen, disusul Sumatera Barat 15,6 persen, dan Lampung 14,5 persen.
Selain itu di tiga provinsi tersebut, konsumsi gasoline juga mengalami kenaikan cukup tinggi di Jambi (11,7 persen), Bengkulu (10,2 persen), dan Sumatera Selatan (9,8 persen). Sementara tiga provinsi di Jawa, yakni Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kenaikan konsumsi gasoline hanya sekitar 5-8 persen.
Menurutnya, data Satgas menyebutkan konsumsi gasoline tertinggi terjadi pada arus mudik H-1, 24 Juni 2017 dan terendah pada arus balik 2 Juli 2017. Peningkatan konsumsi gasoline ditopang oleh Pertalite dan Pertamax.
"Konsumsi Pertalite naik 44,625 KL melonjak tajam hingga 113,8 persen dibandingkan pada 2016. Konsumsi Pertamax, naik 18.352 KL atau naik 33,4 persen dibanding periode 2016. Sementara itu, konsumsi Premium justru turun 46,48 persen menjadi 34.931 KL," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, konsumsi Solar PSO dan Dex Series naik 4,6 persen jika dibanding periode arus mudik dan balik 2016. Kenaikan lebih besar terlihat pada konsumsi Dexlite.
BBM jenis gasoil ini mencatat kenaikan hingga 268 persen sebanyak 808 KL dibanding tahun sebelumnya. Varian lain jenis ini yakni Pertamina Dex juga naik 46 persen sebesar 500 KL.
"Perilaku konsumen terhadap konsumsi BBM berubah lebih positif, produk BBM non subsidi menjadi favorit pemudik karena sesuai dengan spesifikasi kendaraannya," lanjutnya.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan penerbangan, pada masa Satgas BBM 2017, realisasi konsumsi Avtur sebesar 14.770 KL atau meningkat 8,62 persen dibanding periode Satgas 2016.
"Konsumsi puncak terjadi pada H-2 Lebaran. Peningkatan konsumsi yang tertinggi terjadi pada DPPU Mingkabau Padang (85,5 persen) dan DPPU Ahmad Yani Semarang (70,6 persen). Peningkatan juga terjadi pada DPPU lainnya antara 29 persen-63 persen," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaTak hanya bensin, Pertamina juga melakukan aktivasi untuk seluruh fasilitas dan sarana prasarana yang ada.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di jalur-jalur krusial arus balik Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga menjamin pasokan energi selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 mendatang dalam keadaan aman.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca Selengkapnya