Jawaban Dirut PLN soal Kenaikan Tarif Listrik Bakal Dongkrak Inflasi
Merdeka.com - Pemerintah melakukan berbagai penyesuaian kebijakan di tengah gejolak ekonomi yang terjadi saat ini. Salah satunya, PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) melakukan kenaikan tarif listrik untuk 5 golongan yang mulai berlaku per 1 Juli 2022 ini.
Pada saat yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan, inflasi per Juni 2022 secara tahunan berada di angka 4,35 persen. Itu jadi yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir.
Kepala BPS, Margo Yuwono bahkan memperkirakan, lonjakan tarif listrik akan turut mendongkrak angka inflasi pada bulan ini.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Bagaimana cara beralih ke listrik pascabayar? Untuk berpindah atau bermigrasi dari listrik prabayar menjadi pascabayar tergantung ketersediaan layanan di lokasi tempat Anda tinggal. Pengguna listrik prabayar diharapkan menghubungi PLN terlebih dahulu dan menyampaikan nomor ID Pelanggan untuk dilakukan pengecekan ketersediaan layanan di lokasi.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
"Pemerintah di Juli ini akan menaikan tarif listrik. Juga ini ke depan mempunyai potensi untuk memacu inflasi di Juli. Besarnya nanti akan kita lihat di rilis bulan depan," ujar Margo Yuwono, Jumat (1/7).
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, lonjakan tarif listrik untuk sebagian golongan tersebut jadi satu kebijakan yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.
"Untuk penyesuaian automatic tarif adjustment bagi keluarga mampu kurang tepat sasaran, dan itu direalokasi ke program lain. Itu hanya berdampak bagi 2,5 juta pelanggan dari 83 juta pelanggan kami," ungkapnya.
Sudah Diperhitungkan
Darmawan mengatakan, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tersebut bahkan sudah diperhitungkan oleh Kementerian Keuangan. Sehingga tidak akan begitu berpengaruh terhadap lonjakan inflasi.
"Dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sudah menghitung dampaknya pada inflasi, sebesar 0,019 persen dampak terhadap inflasi. Sehingga dampak terhadap perekonomian minimal," sebut dia.
Menurut dia, kenaikan tarif listrik juga jadi bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat, bahwa alokasi dana negara yang tadinya kurang tepat sasaran bisa menjamah penerima yang lebih berhak.
"Koreksi (tarif listrik) ini merupakan filosofi, bahwa setiap tetes bantuan baik kompensasi maupun subsidi, bisa diterima penerima yang betul-betul berhak," tegas Darmawan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaNantinya tiang-tiang listrik yang dimaksud akan dilakukan penambahan komponen.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjadi panelis diskusi yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB), Kamis (10/8).
Baca SelengkapnyaAIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diraih berkat kepemimpinan Darmawan membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan hijau dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaRUPS mengangkat Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM menilai pelebaran batas daya ini diperlukan menyesuaikan dengan perkembangan model bisnis saat ini.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca Selengkapnya