Jelang Akhir Tahun, Dana Asing Rp2 Triliun Kabur dari Indonesia
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang keluar (outflow) menjelang akhir tahun ini. Outflow terutama terjadi pada Surat Berharga Negara (SBN) dan Saham serta obligasi.
"Terjadi sedikit out itu adalah sekitar Rp1 triliun dari SBN, saham 400 miliar dan obligasi korporasi Rp500 miliar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (22/11).
Namun, dia menegaskan ini merupakan suatu hal yang wajar dan pola musiman di akhir tahun. "Ini memang menjelang akhir tahun memang sejumlah investasi jangka pendek memang akan menentukan dalam dua hal," ujarnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
Pertama, investor akan mulai menghitung keuntungan mereka. Apakah untung atau tidak dari investasi mereka. "Kedua, faktor global," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini ekonomi global kembali mendapat sentimen kurang baik. Karena kesepakatan trade war antara Amerika Serikat (AS) dan China rupanya batal menunjukan adanya kesepakatan.
"Itulah yang memberi risk off di global yang menyebabkan investasi jangka pendek mengambil dan biasanya mereka akan kembali masuk di awal tahun," ujarnya.
Sementara itu, aliran modal asing masuk (inflow) ke Indonesia dari awal tahun hingga 21 November tercatat telah mencapai Rp220,9 triliun. "Terdiri dari Rp174,5 triliun ke SBN, Rp45,3 triliun ke saham dan sisanya Rp1,6 triliun ke obligasi korporasi," tutupnya.
Aliran Modal Masuk Akhir Oktober 2019
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia dari awal tahun hingga 31 Oktober 2019 sebesar Rp217,04 triliun. Inflow tersebut masuk melalui berbagai instrumen yaitu Surat Berharga Negara (SBN) dan saham.
"Terdiri dari ke obligasi pemerintah Rp165,2 triliun ke saham Rp49,9 triliun, ada sebagian kecil ke obligasi korporasi Rp2,06 triliun," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo saat ditemui di Masjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (1/11).
Dia menegaskan lancarnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia menandakan bahwa perekonomian nasional dipandang memiliki prospek yang baik dan investasi imbal hasil yang menarik oleh investor sehingga meningkatkan confidence atau kepercayaan mereka.
"Ini lagi-lagi mengonfirmasi bahwa confidence terhadap Indonesia masih cukup baik terbukti dari aliran modal asing masuk ke Indonesia dalam bentuk investasi portfolio yang terus mengalir," ujarnya.
Sementara itu, di pasar saham sempat terjadi outflow di minggu ini. Namun outflow dapat tertutup oleh derasnya inflow pada SBN. "Kalau week to date seminggu sampai dengan 31 Oktober yang masuk ke SBN Rp4,45 triliun, obligasi korporasi Rp0,11 triliun kalau sahamnya terjadi outflow Rp0,19 triliun selama week to date," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPII Indonesia mencatat kewajiban neto USD247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I-2024 sebesar USD253,9 miliar.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi langsung pada kuartal II-2024 mencapai Rp428,4 triliun.
Baca Selengkapnya