Jelang Debat Pilpres Ketiga, Kubu Prabowo Soroti Defisit BPJS Kesehatan
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, jelang debat pilpres ketiga, menyoroti pelayanan kesehatan saat ini yang masih buruk. Tercermin dari defisit yang terus membengkak dialami oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Anggota BPN, Hermawan Saputra, mengatakan defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan sangat besar. Dan selalu terjadi dari tahun ke tahun tanpa ada perbaikan.
"Laporan keuangan tahunan BPJS Kesehatan menunjukkan defisit sebesar Rp 3,8 triliun pada 2014, Rp 5,9 triliun pada 2015, dan Rp 9,7 triliun pada 2016. Kemudian pada 2018 Rp 9,8 triliun," kata Hermawan dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (9/3).
-
Bagaimana Prabowo ingin tingkatkan BPJS Kesehatan? 'BPJS Kesehatan juga perlu disehatkan agar tidak merugi, caranya adalah meningkatkan cukai dari tembakau.
-
Apa saja yang dibahas BPJS Kesehatan dengan Wali Kota Balikpapan? Dalam suasana akrab, Ghufron menyampaikan apresiasinya atas komitmen Wali Kota Balikpapan dalam dukungannya kepada BPJS Kesehatan, sehingga saat ini Kota Balikpapan termasuk salah satu kota yang mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC). 'Untuk capaian di Kota Balikpapan sudah bagus di 99,68 persen. Fokus utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan apa saja yang telah BPJS Kesehatan lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana cara BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan kesehatan? 'Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan. Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik. 'Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan? “Upaya transformasi mutu layanan juga terus kami digaungkan. Komitmen kami adalah menghadirkan wajah baru pelayanan yang lebih mudah, cepat dan setara. Misalnya, lewat DIANI ini, kami juga menghadirkan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS). Peserta JKN maupun masyarakat umum bisa mengakses pelayanan administrasi JKN, seperti pendaftaran peserta, mengubah lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), mengubah ada kepesertaan, meminta informasi, hingga menyampaikan pengaduan,“ kata Siruaya.
-
Kapan Prabowo sampaikan solusi kesehatan di debat? Dalam momen tersebut, para calon presiden (capres) memaparkan visi misi yang mereka usung untuk Indonesia yang lebih baik.
Dia menyebutkan, defisit tersebut membuat rumah sakit atau klinik menjadi dalam masalah baru. Mereka menjadi kesulitan melayani para peserta BPJS dan akhirnya layanan kesehatan menjadi tidak optimal. "Ini sangat mengkhawatirkan," ujarnya.
Dia menegaskan hal tersebut akan menjadi salah satu fokus Prabowo-Sandi jika terpilih pada Pilpres mendatang. "Nanti akan ada evaluasi dan perhitungan kelayakan program BPJS jika memang Pak Prabowo-Sandi diberi mandat," ujarnya.
Selain BPJS, Hermawan juga menyoroti fungsi Puskesmas sebagai layanan kesehatan di era Jokowi. Menurutnya, 80 persen pelayanan kesehatan di Puskesmas saat ini tidak terlihat seperti seharusnya.
Sementara itu, Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasbullah Thabrany mengatakan defisit BPJS Kesehatan akan segera dapat diatasi.
"Ini merupakan prioritas pada masa yang berikutnya dari TKN kita sudah mendapatkan pola sekarang yang bisa menata, melihat dimana lubang-lubangnya dan sebagainya. Defisit BPJS betul memang defisit. Kenapa? karena memang kalau defisit keluar masuk uang gak seimbang," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini terjadi peningkatan pemberian manfaat oleh BPJS Kesehatan sehingga menimbulkan defisit. "Semakin banyak yang menggunakan. Pada waktu kita prediksi awal yang dirawat inap di tempat 1 persen, tapi tahun kemarin sudah naik sampai mendekati 5 persen, jadi terjadi kenaikan penggunaan."
Debat Pilpres ketiga diketahui hanya diikuti oleh masing-masing calon wakil presiden. KPU menetapkan 17 Maret 2019 sebagai tanggal perhelatan. Gelaran debat Pilpres akan dilangsungkan di Hotel Sultan Jakarta dan disiarkan secara langsung di hampir seluruh stasiun televisi nasional pada pukul 20.00 WIB.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo beberkan 3 fakta penting untuk tingkatkan aspek kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, penyebab kematian terbesar karena stroke dan serangan jantung.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan soal bagaimana menciptakan angka harapan hidup untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar tetap menilai preventif lebih baik agar tidak 'kobol-kobol' (menghabiskan) uang untuk orang sakit.
Baca SelengkapnyaAnies berjanji dan memastikan JKN tidak akan terganggu
Baca SelengkapnyaPrabowo juga mengungkapkan banyak keanehan ditemukan dari paslon lawan
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi mengatakan saat itu belum bisa memamerkan kinerja BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menanyakan kepada Anies soal peningkatan jumlah dokter dan pendidikan dengan pengiriman anak bangsa keluar negeri untuk belajar.
Baca SelengkapnyaUsai pemilihan presiden 2024, BPJS Kesehatan berencana menaikkan tarif iusan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan pernah menjadi sorotan tajam karena terjadi defisit anggaran. Belum lagi soal pelayanan untuk peserta BPJS di rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Betapa banyaknya rakyat kita ketika mengalami sakit datang ke rumah sakit bukan jadi sembuh, bukan jadi sembuh jadi miskin"
Baca Selengkapnya