Jelang Lebaran, tren gadai emas turun

Merdeka.com - Pada Ramadan hingga jelang Lebaran, tren masyarakat yang mengagunkan barang berharga untuk mendapatkan pinjaman dari Pegadaian cenderung turun. Sebaliknya, pada periode itu, nasabah justru cenderung menebus barang berharga yang digadainya.

"Jadi tren selama ini sebelum ramadhan para pelaku usaha makro ramai-ramai melakukan pinjaman. Tapi menjelang lebaran justru banyak yang menebus," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Ridwan Rubiansyah kepada merdeka.com, Sabtu (19/7).

Umumnya, masyarakat menebus lantaran pendapatannya meningkat. Sekedar informasi, sebanyak 90 persen barang berharga yang diagunkan berupa emas.

"Ini karena revenue dari mereka meningkat lantas melakukan pelunasan. Ya selain lebaran ingin tampil menggunakan perhiasaan," jelasnya.

Berdasarkan pengalaman, hanya sekitar 2 persen nasabah Pegadaian tidak melunasi pinjamanan. Pegadaian akan melelang barang agunan yang tidak ditebus setelah berkomunikasi dengan pemilik barang selama dua minggu sebelum jatuh tempo.

"Kalau lelang ya kebanyakan emas. Kalau barang bergerak non-emas itu sedikit, cuma 10 persen dan itu jarang," kata dia.

Ridwan mengaku pendapatan Pegadaian setiap Ramadan meningkat rata-rata 2 persen dari normal. Selama Januari-Juni 2014, pendapatan perusahaan plat merah ini Rp 49 triliun atau Rp 8,16 triliun per bulan.

"Tapi nanti setelah lebaran pasti banyak yang melakukan kredit, karena kan buat modal usaha lagi," ucapnya.