Jelang pengumuman paket kebijakan ekonomi jilid V, IHSG dibuka naik
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 8,539 poin atau 0,19 persen ke level 4,613.765 pada perdagangan Kamis (22/10). Sementara Indeks LQ45 juga dibuka naik tipis 2,190 poin atau 0,28 persen ke level 795.870.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan sentimen dari rencana pengumuman paket kebijakan pemerintah jilid V yang dijadwalkan hari ini jadi angin segar bagi indeks pagi ini.
Kondisi tersebut mendorong antusias investor untuk tetap kembali melakukan aksi beli saham, meski tidak seramai hari-hari sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
-
Kenapa orang beli saham? Dengan memiliki saham, Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini menjadikan saham sebagai instrumen investasi yang menarik bagi individu yang ingin terlibat dalam pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
Kendati demikian, sentimen negatif dari pelemahan bursa AS masih perlu diwaspadai. Hal ini berisiko menambah potensi munculnya aksi ambil untung yang dilakukan investor, mengingat indeks telah menguat cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Dari pasar komoditas, harga minyak melemah seiring kenaikan cadangan minyak atau inventori AS. Sementara itu, harga emas juga melemah menyusul kenaikan USD index.
"Hari ini, perlu diwaspadai potensi koreksi seiring pelemahan bursa AS semalam, menurunnya EIDO, dan melemahnya sejumlah bursa regional pagi ini. Bisa dicermati pula pengumuman paket kebijakan pemerintah jilid V yang dijadwalkan hari ini," jelas tim riset Samuel Sekuritas. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaIHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya