Jelang Ramadan 2018, harga ayam tembus Rp 40.000 per Kg
Merdeka.com - Menjelang Ramadan, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Palembang tembus mencapai Rp 40.000 per kilogram (Kg). Alhasil, pedagang merugi karena berkurangnya pembeli.
Hal itu diketahui dari pantauan merdeka.com di sejumlah pasar tradisional, Selasa (8/5). Harga ayam potong di Pasar KM 5 Palembang melonjak tajam sejak sepekan terakhir.
Biasanya, di pasar yang dikenal paling murah itu, harga daging ayam hanya Rp 28.000-Rp 30.000 per Kg, kini berada di angka Rp 40.000. Kenaikan juga terjadi di Pasar Sekip Palembang di harga yang sama.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Harga ayam potong di Pasar Induk Rau berapa? Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu.
-
Bagaimana harga ayam potong di Serang? Ayam potong menjadi barang pokok pertama yang masih naik di Pasar Induk Rau. Kenaikan ini sudah terjadi sejak bulan lalu.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
Tak hanya daging ayam, kenaikan harga juga terjadi di sembako lain seperti telur yang mencapai Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per Kg. Padahal, harga normal hanya berkisar Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per Kg.
Menurut pedagang, kenaikan harga dua jenis bahan itu ditetapkan dari agen. Hanya saja, mereka tidak mengetahui alasan kenaikan.
"Harga modalnya memang tinggi, mau tak mau kami harus jual tinggi juga. Untuk ayam kita jual Rp 40.000 sekilo, telur Rp 24.000," ungkap pedagang pasar KM 5 Palembang, Sartono (36).
Tingginya harga ayam dan telur berdampak pada pendapatan pedagang. Pedagang mengeluh berkurangnya pembeli dari hari-hari biasanya.
"Biasanya bisa tembus seratus kilo terjual, sekarang paling 60 kilo, untungnya sedikit," ujarnya.
Pedagang memperkirakan harga ayam dan telur tetap tinggi saat bulan puasa nanti. Hal ini karena banyaknya permintaan pembeli, apalagi menjelang Lebaran.
"Setiap tahun seperti itu, tidak hanya ayam dan telur, sembako lain juga ikut naik," kata dia.
Pedagang lain mengatakan, meski harga naik, persediaan daging ayam dan telur dipastikan tetap tercukupi. Sebab, agen mendistribusikan pasokan setiap hari dalam jumlah yang besar.
"Untuk stok tidak ada masalah. Hanya saja, kami mengurangi permintaan, kami rugi jika tak terjual karena harga naik terus," kata Fatma (40), pedagang ayam di Pasar Sekip Palembang.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita berkunjung ke Bali dan meninjau langsung pasar tradisional di kawasan Kabupaten Badung, Bali. Dalam kunjungan tersebut, Enggar meninjau pasar tradisional Kuta 2, dan selanjutnya juga akan meninjau pasar tradisional di Jimbaran, Badung, Bali.
Dalam kunjungan ini, Menteri Enggar menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran 2018 ini. "Ternyata tidak ada kenaikan harga, yang ada adalah penurunan harga," ucapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya