Jelang Ramadan, daging impor Rp 80.000 siap masuk pasar tradisional
Merdeka.com - Pemerintah menyatakan saat ini ada lebih dari 40.000 ton daging impor beku siap untuk disebar ke pasar tradisional. Daging impor ini ada untuk menekan harga daging sapi segar yang masih tinggi menjelang Ramadan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, daging beku ini diimpor dari India. Jika dibutuhkan, pemerintah siap mendatangkan lagi daging impor sebesar 51.000 ton.
"Daging sekarang yang ada di Bulog ada 40.000 ton daging dari India. Yang sudah disiapkan lagi untuk masuk 51.000 ton," ujar Menteri Enggar kepada wartawan di sela kunjungannya ke Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (5/5).
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan populasi sapi nasional? Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.'Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai', jelas Jan Maringka.
-
Kenapa semur daging sapi cocok untuk hari raya Idul Adha? Berbagai resep cara membuat semur daging sapi berikut sangat cocok disantap sebagai hidangan hari raya Idul Adha. Rasanya yang gurih dan manis, nikmat dikonsumsi bersama nasi putih hangat yang mengenyangkan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Menteri Enggar menyebut, saat ini harga daging sapi segar di pasaran tergolong cukup tinggi, yakni sebesar Rp 120.000 per kilogram (Kg). Sementara, daging impor beku dijual dengan harga yang lebih murah yakni sebesar Rp 80.000 per kilogram.
"Sementara ini masyarakat masih menganggap bahwa daging beku itu kurang manis dan sebagainya, padahal daging beku itu lebih higienis. Tapi biar masyarakat memilih dengan kualitas yang bagus itu ada dua pilihan," katanya.
Menteri Enggar melanjutkan, bahwa kebijakan impor dipilih, salah satunya karena populasi sapi di Tanah Air yang menurun drastis. Hal ini sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Maka dari itu, kebijakan impor daging diambil pemerintah agar populasi sapi dalam negeri bisa terus ditingkatkan.
"Nah program ini kenapa kita masukan impor dagingnya, supaya sapi yang produktif itu tidak dipotong dulu. Karena makin dipotong makin abis kita sapinya," jelasnya.
"Nah kemudian ada program dari bapak menteri pertanian untuk meningkatkan populasi sapi baik dari sapi indukan, kemudian dari program SIWAB (sapi wajib bunting). Jadi ini untuk meningkatkan populasi sapi ini tidak mungkin sekaligus. Di NTT sekarang sudah habis, yang indukannya aja dipotong," tambahnya.
Dia menjamin dengan adanya kebijakan impor daging ini, ketersediaan daging selama empat bulan ke depan dipastikan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok maupun harga daging karena pemerintah selalu berupaya untuk menjaga stok dan kestabilan harga.
"Jadi sampai empat bulan ke depan aman. Daging beku nanti segera masuk ke pasar. Karena mereka (pedagang) ada freezer dan ada cold storage. Jadi tak ada masalah," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaRencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya