Jelang Ramadan, BPPOM ingatkan masyarakat tak terbuai diskon
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) mengingatkan masyarakat untuk tak terbuai diskon jelang Puasa dan Lebaran. Sebab, tak menutup kemungkinan, terdapat oknum pedagang memanfaatkan musim konsumsi tinggi tersebut untuk menjual produk bermasalah dengan harga murah.
"Dengan tren konsumsi masyarakat yang meningkat, akan menjadi incaran oknum pedagang nakal yang seolah-olah memberikan harga murah namun kualitasnya tidak terjamin. Jangan sampai hanya terbuai diskon, tetap cerdas dan waspada dalam membeli makanan," kata Kepala BPPOM Yogyakarta I Gusti Ayu Adhi Arya Patni, seperti dikutip Antara, Jumat (6/5).
Dia menjelaskan, momentum hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oknum pedagang meraup keuntungan besar dengan cara tak benar. Seperti, mendiskon atau memotong harga produk rusak, kedaluwarsa, atau mengandung bahan berbahaya.
-
Kenapa jajanan murah berisiko? Jajanan dengan harga terlalu murah sering kali mengorbankan kualitas bahan dan proses produksinya.
-
Kenapa konsumen tertarik dengan harga murah? Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Apa yang dijual di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa makanan cepat saji berisiko untuk kesehatan? Makanan cepat saji, yang kerap menjadi pilihan praktis dalam kehidupan modern, sebenarnya membawa berbagai risiko kesehatan. Makanan ini umumnya mengandung kalori yang tinggi, lemak tidak sehat, dan gula yang berlebihan, yang semuanya dapat berkontribusi terhadap berbagai penyakit metabolik seperti obesitas.
"Masyarakat harus menerapkan pengecekan KIK. Cek Kemasan pangan, apakah kondisinya baik atau rusak, cek izin edar, serta cek Kedaluwarsa."
Di Yogyakarta, BPPOM dan pemerintah daerah akan mengintensifkan pengawasan makanan pada empat minggu sebelum dan sesudah Lebaran di pasar tradisional dan pusat jajanan.
Sementara itu Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta Saktyarini Hastuti mendorong masyarakat menerapkan pola konsumsi berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Lewat pengendalian konsumsi seperti itu, masyarakat dinilai bisa terhindar dari trik pemasaran.
"Hanya dengan cara seperti itu belanja bisa dikendalikan dan terhindar dari promo-promo menipu," kata dia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaPenjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaArie bercerita selama ini keberadaan Tiktok Shop telah menganggu usahanya. Sebab, selama lima tahun dia berjualan di daring dan berbagai platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.
Baca SelengkapnyaDengan diniatkan untuk ibadah dan mendapatkan manfaat sebagian umat muslim pun banyak yang berkurban.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca Selengkapnya