Jelang Ramadan, BPS catat impor Mei naik 15 persen jadi USD 13,82 M
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia selama Mei 2017 mencapai USD 13,82 miliar. Nilai ini naik 15,67 persen dibanding bulan April 2017.
"Nilai impor Indonesia Mei 2017, capai USD 13,82 miliar atau, naik 15,67 persen dibanding April 2017," ujar Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/6).
Sairi mengatakan apabila dilihat dari sektor, impor nonmigas mengalami kenaikan 16,49 persen dan impor migas naik 10,54 persen. Hal ini disebabkan oleh impor bahan baku dan konsumsi dalam rangka bulan Ramadan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
"Kalau dilihat antara migas dan nonmigas, impor nonmigas kita naik 16,49 persen. Karena bulan Mei impor bahan baku dan konsumsi, untuk hadapi bulan Ramadan dan Lebaran tentu akan meningkat. Karena di bahan baku untuk berbagai produk terutama makanan," jelasnya.
Perkembangan impor selama Januari-Mei 2017 dibanding Jan-Mei 2016, hampir memiliki pola yang sama dengan ekspor. Di mana, impor Indonesia selalu berada di atas kinerja tahun lalu.
"Kumulatif impor migas Januari-Mei 2017 USD 62,37 miliar, naik 15,71 persen dari USD 53,9 miliar di tahun 2016 lalu. Impor nonmigas Januari-Mei 2017 USD 52,32 milliar, naik 11,39 persen dari USD 46,97 miliar tahun lalu," jelasnya.
"Impor utama adalah mesin-mesin dan pesawat mekanik dari China, Jepang, dan Thailand (USD 8,43 miliar), mesin dan peralatan listrik," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya