Jelang Ramadan, Impor Susu Hingga Terigu Merangkak Naik
Merdeka.com - Tak lama lagi, masyarakat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia akan memasuki bulan Ramadan 2019. Masyarakat pun mulai bersiap dengan memenuhi seluruh kebutuhan jelang ibadah puasa yang dilaksanakan selama sebulan penuh.
Bahan makanan, salah satu yang mengalami kenaikan kebutuhan dan harga jelang Ramadan. Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan sudah mencatat kenaikan impor pada beberapa jenis bahan makanan.
Kepala Sub Direktorat Impor BPS Rina Dwi Sulastri mengatakan, impor komoditas seperti susu, mentega, gula dan terigu sudah mengalami kenaikan. Tidak hanya makanan, impor pakaian jadi pun ternyata ikut mengalami kenaikan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
"Iya ini ada beberapa komoditas jelang puasa yang memang naik. Datanya ada, pemerintah sudah siapkan. Ini (susu) naik, mentega naik, pakaian jadi naik," ujar Rina di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/4).
Menurut data BPS, impor susu pada Maret 2019 tercatat sebesar 23,2 juta kilogram (Kg) dengan nilai USD 52,62 juta. Angka ini naik dibandingkan impor susu pada Februari 2019 tercatat sebesar 17,84 juta kilogram dengan nilai USD 41,55 juta.
Impor mentega pada Maret 2019 tercatat sebesar 2,2 juta Kg dengan nilai USD 13,16 juta, naik jika dibandingkan impor pada Februari sebesar 1,19 juta Kg dengan nilai USD 7,18 juta.
Sementara itu, impor tepung terigu juga melonjak. Pada Februari 2019, impor terigu tercatat 4,32 juta Kg dengan nilai USD 1,44 juta. Pada Maret 2019 angka tersebut naik menjadi 5,85 juta Kg dengan nilai USD 2,01 juta.
Komoditas yang juga memiliki kenaikan impor adalah gula. Pada Februari 2019 tercatat impor gula sebesar 384,3 juta Kg dengan nilai USD 128,8 juta. Besaran ini melonjak pada Maret 2019 menjadi 541,65 juta Kg dengan nilai USD 191,46 juta.
Terakhir adalah pakaian jadi yang juga mengalami kenaikan impor. Dari sebesar 3,15 juta Kg dengan nilai USD 30,19 juta pada Februari 2019, menjadi sebesar 1,89 juta Kg dengan nilai USD 30,38 juta pada Maret 2019. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Ramadan permintaan pisang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca Selengkapnya