Jelang Ramadan, kenaikan harga daging ayam hantui warga Solo
Merdeka.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menyebut, dalam sepekan terakhir,
kenaikan harga daging ayam ras mendapatkan perhatian ekstra pihaknya. Catatan TPID, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, daging ayam ras menjadi pemicu tingginya inflasi di Kota Solo dan sekitarnya.
Wakil Ketua TPID Kota Solo Bandoe Widiarto mengatakan, selain daging ayam ras, penyumbang inflasi yang lain adalah beras, bawang merah, dan minyak goreng.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
"Data yang kami miliki, inflasi yang diakibatkan kenaikan daging ayam ras terjadi 9 kali, beras 8 kali, bawang merah 5 kali, listrik 3 kali dan minyak goreng 2 kali," ujarnya saat paparan kepada stakeholder terkait dan para wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (31/5).
Bandoe menyebut, selain 4 komoditas tersebut, kenaikan harga cabai rawit, bawang putih, dan petai juga mendapat perhatian khusus. Sebab, keempat komoditas tersebut tren permintaannya cenderung mengalami kenaikan.
Bandoe yang juga menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo itu mengatakan, target inflasi Kota Solo hingga akhir 2016 sebesar 4 plus minus 1 persen. Menurut dia inflasi dalam kisaran itu ideal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Ramadan dan Lebaran ini momentum yang harus diwaspadai agar pencapaian target bisa dilakukan. Dua tahun terakhir menjadi pengalaman, saat Ramadhan dan Lebaran selalu terjadi lonjakan inflasi yang cukup tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo menambahkan, kenaikan bahan pokok pasti akan terjadi selama Ramadan hingga Lebaran mendatang. Menurut dia, langkah yang harus diutamakan saat ini adalah menjaga agar kenaikan itu masih berada dalam batas wajar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca Selengkapnya