Jelang Tahun Baru, Harga Minyak hingga Cabai di Solo Melonjak
Merdeka.com - Menjelang pergantian tahun, harga sejumlah komoditi kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Solo melonjak. Kenaikan bahkan sudah terjadi dalam beberapa pekan lalu, terutama minyak goreng.
Berdasarkan pantauan di Pasar Legi Solo, harga telur naik dari Rp26.000 menjadi Rp29.000, minyak goreng dari Rp18.000 menjadi Rp18.500. Kemudian untuk harga cabai sret dari Rp75.000 menjadi Rp80.000 per kg.
Maryani, salah satu pedagang di Pasar Legi mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah biasa terjadi menjelang tahun baru. Kenaikan juga disebabkan stok barang yang sudah mulai menipis, karena tutup tahun.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Kapan harga beras mulai naik di Purworejo? Dalam beberapa pekan terakhir, harga beras pada tingkat penggiling di Purworejo terus melambung tinggi.
"Biasa mas kalau mau tahun baru ya naik harganya. Permintaannya kan juga meningkat untuk tahun baru dan Natal. Awal Desember sudah naik, ya paling banyak telur sama minyak," ujar Maryani saat ditemui wartawan, Senin (27/12).
Kepala Bidang pengembangan perdagangan Dinas Perdagangan Kota Solo, Wulan Tendra Dewayani mengemukakan, harga telur memang mengalami kenaikan cukup tinggi. Karena, dikatakannya, kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat saat Natal dan menjelang tahun baru.
"Jadi kalau untuk harga telur memang sampai hari ini kisaran harga kan Rp30.000–Rp32.000 per kilogram. Dari harga normal sebelumnya Rp23.000-Rp24.000, termasuk harga yang wajar itu," katanya.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengucurkan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan), sehingga daya beli masyarakat meningkat.
"Itu mungkin dijadikan kesmpatan untuk para pedagang khususnya yang penjual telur," jelas Wulan.
Untuk kenaikan harga minyak, menurut dia, dikarenakan pada beberapa bulan sebelumnya sudah mengalami kenaikan CPO (Crude Palm Oil) atau bahan baku/bahan mentah minyak.
"Yang minyak curah itu harganya Rp12.000 sampai dengan Rp18 000. Lalu minyak yang dikemas Rp19.000 - Rp20.000, dari harga sebelumnya Rp14.000 - Rp14.500 per liter," ujarnya.
Wulan menyampaikan, Pemkot Solo akan menggelar operasi pasar khususnya minyak goreng, untuk mengontrol harga miytak goreng.
"Operasi pasar nanti akan diadakan hari Rabu-Kamis di setiap kecamatan. Untuk harganya Rp 14.000 per liter. Jadi memang lumayan banyak selisihnya di pasaran," terangnya.
Wulan menambahkan, minyak goreng yang akan dijual adalah dalam bentuk kemasan. Pihaknya telah mengajukan permohonan per kecamatan sebanyak 1.000 liter. Sehingga total 5 kecamatan sebanyak 5.000 liter.
Wulan menyampaikan, sasaran operasi pasar tersebut nantinya adalah warga miskin. Di mana per KK (kepala keluarga) akan mendapatkan jatah pembelian sebanyak 2 liter. Sedangkan untuk pembagiannya akan berada di tiap-tiap kantor kecamatan.
"Kalau mahalnya harga cabai kan karena ini musim hujan, jadi sudah peristiwa tahunan. Saatnya panen ternyata curah hujannya meningkat di bulan Desember. Akhirnya busuk, terus semacam gagal panen, karena musim hujan," terang dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaPada sisi lain, naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium.
Baca Selengkapnya