Jembatan Holtekamp jadi proyek pertama dilanjutkan usai moratorium
Merdeka.com - Salah satu perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia, PT PP (Persero) Tbk tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura. Jembatan ini menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama jembatan mencapai 433 meter, sementara jembatan bentang pendekat mencapai 900 meter.
Sumber dana mega proyek pembangunan Jembatan Holtekamp berasal dari APBN dan APBD dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,27 triliun, dengan Konsorsium PP-HK (Hutama Karya)-NK (Nindya Karya) sebagai kontraktor utama.
Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yaitu metode strand lifting (full span). Metode ini mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Bagaimana Jembatan Talang Abang dibuat? Mengutip Youtube Majapahit Study Club, proses pembuatan jembatan ini tak menggunakan semen. Pembangunan jembatan menggunakan kapur gamping, batu bata serta lem dari getah pohon. Pasalnya, saat itu belum ada semen.
-
Apa fungsi utama jembatan ini saat dibangun? Mengutip situs smkentaf.sch.id, jembatan ini dibangun oleh perusahaan swasta Belanda sebagai bagian dari infrastruktur untuk mendukung operasional perkebunan mereka.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi. Mengingat faktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero).
Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan.
Dalam acara seremonial pengiriman bentang tengah Holtekamp di Surabaya, Desember lalu, President Director PT PP, Tumiyana menyatakan bahwa proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN, dengan Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) sebagai kontraktor utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra (Persero), sedangkan final assembly dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero).
Proses pengangkatan dan pemasangan center span pada pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura sempat terhenti terkait adanya moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (elevated). Dengan adanya instruksi tersebut, beberapa proyek harus dihentikan sementara termasuk Jembatan Holtekamp, di mana proyek Jembatan Holtekamp direncanakan melakukan pengangkatan dan pemasangan center span seberat 2000 ton dengan dimensi tinggi 20 meter, lebar 26 meter, dan panjang 112,5 meter pada hari Rabu (21/02), di saat kondisi cuaca dan ombak diperkirakan baik.
Satu hari sejak instruksi tersebut dilayangkan, pekerjaan pemasangan rangka jembatan tersebut dilanjutkan hari ini, Rabu (21/02).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Hasil evaluasi tersebut menyatakan pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan.
Arie Setiadi Moerwanto, yang juga menjabat sebagai salah satu Komisaris PT PP (Persero) Tbk menambahkan, jembatan ini menjadi proyek infrastruktur dengan pekerjaan layang pertama yang boleh kembali dilanjutkan setelah adanya instruksi penghentian sementara.
Tepat pada pukul 11.00 WIT setelah mendapat persetujuan, proses pengangkatan dan pemasangan center span dimulai. Proses pengangkatan diperkirakan memakan waktu 6 jam, namun pada pukul 15.30 WIT center span telah berada pada posisinya dan dilakukan adjustment dimensi. Atas prestasi ini, Konsorsium PP-HK-NK dan Dirjen Bina Marga memecahkan 2 (dua) rekor dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yaitu :
1. Pengangkatan dan Pemasangan Rangka Baja Jembatan dalam Bentuk Utuh Terpanjang2. Pengiriman Rangka Baja Pelengkung Bagian Tengah secara Utuh dengan Jarak Terjauh 3.200 Kilometer
Acara penyerahan 2 (dua) Piagam Penghargaan MURI diterima langsung oleh Director of Infrastructure Construction PT PP M. Toha Fauzi di Jayapura, Rabu (21/02).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca SelengkapnyaJembatan Selokromo merupakan satu bangunan yang masih utuh di jalur kereta api Maos-Wonosobo. Kini fungsinya telah beralih ke jembatan penyeberangan.
Baca SelengkapnyaJembatan tampak usang dan hanya menyisakan dinding pondasi dengan tiga lorong cincin di bawahnya. Struktur mengalami pelapukan hingga dipenuhi semak belukar
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaJembatan itu merupakan titik tersulit dalam hal perencanaan jalur kereta api milik Perusahaan SDS dari Purwokerto hingga Wonosobo.
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi jembatan Otista ini memakan waktu selama 7,5 bulan dan menelan biaya perbaikan hingga Rp50 miliar.
Baca SelengkapnyaJembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca Selengkapnya