Jembatan terpanjang Papua jadi proyek pertama yang pembangunannya boleh dilanjutkan
Merdeka.com - Pemerintah menyatakan tetap melanjutkan pembangunan megaproyek jembatan panjang Hamadi-Holtekam di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Saat ini, pemerintah tengah memoratorium atau penghentian sementara seluruh pekerjaan konstruksi berat di tanah melayang, mulai jalan tol, jembatan panjang, dan kereta layang.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan pembangunan jembatan Holtekam tetap dilanjutkan dan tidak terpengaruh dengan dihentikannya pembangunan usai ambruknya beton proyek pembangunan tol Becakayu, Jakarta Timur.
Terkait insiden ambruknya beton proyek pembangunan tol Becakayu itu, pemerintah memutuskan memberhentikan sementara pekerjaan konstruksi untuk dievaluasi bersama tim Komite Keselamatan Konstruksi.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Siapa yang meninjau lokasi pembangunan jembatan? Gubernur Andi Sudirman Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan Sungai Malango di Torut Gubernur melihat langsung pembangunan jembatan yang sedang tahap penggalian pondasi.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
"Jembatan Holtekam merupakan jembatan pertama yang dinyatakan pembangunannya tetap dilanjutkan," kata Moerwanto seperti dikutip dari Antara dalam sambutannya pada 'lifting center span 1' jembatan Holtekam di Jayapura, Rabu (21/2).
Dia mengatakan keputusan untuk melanjutkan pembangunan jembatan Holtekam ditempuh setelah pihaknya melakukan rapat yang dihadiri Kepala Badan Puslitbang Kementerian PUPR dan konsorsium pembangun jembatan yang melintas di atas Teluk Youtefa tersebut. Rapat tersebut digelar untuk menganalisa semua prosedur dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut yang juga melibatkan komisi keselamatan.
Dari hasil analisa yang dilakukan diputuskan pembangunan jembatan Holtekam tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. "Jembatan Holtekam nantinya tidak saja mempermudah jarak tempuh tetapi juga menjadi ikon bagi pariwisata khususnya di Kota Jayapura," kata Moerwanto.
Jembatan Holtekam itu juga merupakan jembatan pertama di Indonesia yang didesain untuk menjadi tujuan wisata. "Untuk mewujudkan rencana tersebut tentu tergantung penyelesaian masalah tanah, yang diharapkan terwujud pada 2019," ujar Moerwanto.
Sekretaris Daerah Pemprov Papua Herry Dosinaen menyatakan kebanggaannya karena Kota Jayapura merupakan pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Selain menjadi kebanggaan, jembatan tersebut juga memudahkan masyarakat yang ingin ke kawasan Koya atau Arso yang menjadi lokasi pengembangan industri di masa mendatang.
"Dengan adanya jembatan Holtekam maka jarak tempuh lebih pendek dan menjadi kebanggaan masyarakat di Papua," kata Herry Dosinaen.
Bentang tengah jembatan Holtekam dirakit di PT PAL Surabaya dan dibawa secara utuh ke Jayapura dengan menempuh waktu selama seminggu perjalanan atau sepanjang 3.200 kilometer.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga berkomitmen menyelesaikan pembangunan jalan pendukung jalan tol Trans Sumatra lintas Jambi hingga Riau
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca SelengkapnyaWantimpres akan membersamai Presiden Jokowi untuk memastikan langkah-langkah terobosan seperti ini.
Baca SelengkapnyaSetelah diresmikan, jembatan ini diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten bersama dengan PT Kereta Commuter Indonesia untuk dikelola bersama.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menuturkan, Jembatan Pulau Balang menjadi salah satu infrastruktur pendukung untuk IKN.
Baca SelengkapnyaBasuki mengatakan, Kementerian PUPR telah melakukan penajaman atas usulan kebutuhan anggaran TA 2025 menjadi sebesar Rp136,95 triliun.
Baca SelengkapnyaJembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Baca SelengkapnyaMenko AHY tidak menjawab secara gamblang terkait kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Baca Selengkapnya