Jepang beri pinjaman Rp 14,2 triliun bangun Pelabuhan Patimban tahap 1
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Jepang resmi menandatangani pinjaman proyek Pelabuhan Patimban tahap 1 senilai 118,9 miliar yen atau setara Rp 14,2 triliun melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kozo Honsei menjelaskan seiring dengan ditandatanganinya perjanjian pinjaman tersebut, financial closing akan dikebut dan kontraktor akan segera ditentukan untuk mengejar konstruksi yang dimulai pada Januari 2018.
"Dari awal Pemerintah Indonesia meminta kepada Pemerintah Jepang untuk menggunakan teknologi Jepang dan membangun secepat mungkin," katanya seperti dikutip Antara, Senin (13/11).
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Bagaimana Danamon bantu perkuat hubungan Indonesia dan Jepang? Dengan partisipasi kembali Danamon, ADMF dan MUFG pada JJM tahun ini, grup ini ingin menegaskan komitmen untuk mendukung penguatan hubungan dan kolaborasi Indonesia dan Jepang dengan memfasilitasi transaksi dan kerja sama bisnis antara entitas usaha kedua negara.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Kapan pembangunan JIS dimulai? Setelah mulai perencanaan pembangunan pada 2009 sampai 2011, stadium yang diklaim terbesar se-Indonesia itu mulai menerapkan konsep green building.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
Dia mengatakan untuk pengoperasian Terminal Kendaraan pada ditargetkan rampung Maret 2019 (soft opening), sementara itu untuk pengoperasian keseluruhan Tahap 1 ditargetkan selesai 2023.
Terkait kontraktor proyek, Kozo mengatakan sudah dilakukan tender baik itu untuk perusahaan Jepang maupun perusahaan dari Indonesia. Sementara terkait operator, pihak Jepang dan Indonesia juga sudah sepakat akan menentukan operator pada tahun ini.
"Mengenai hal ini, pada pertemuan bilateral Januari tahun ini sepakat pada pertemuan sepakat mengupayakan sebisa mungkin proyek ini diusahakan bersama. Operator akan dipilih kalau bisa tahun ini, sekarang akan buat rencana pengoperasian, berusaha menyiapkan dokumen tender biar mencapai target soft opening," imbuhnya.
Kozo menuturkan saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan pihak Indonesia terkait operator Pelabuhan Patimban. Dia berharap banyak swasta nasional yang terlibat sebagaimana permintaan pihak Jepang untuk mengurangi porsi perusahaan atau badan milik pemerintah, seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan.
Perwakilan Senior JICA di Indonesia Kawabata Tomoyuki mengatakan total kebutuhan Proyek Pelabuhan Patimban Tahap 1 adalah 144 miliar yen atau sekitar Rp17,2 triliun.
Namun, Kawabata menjelaskan nilai tersebut termasuk akses jalan, listrik dan pajak yang akan dibiayai Pemerintah Indonesia. "Tahap 1 ini ada dua tahap, pembangunan akses jalan termasuk dalam Tahap 1 ini," jelas Kawabata.
Pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi menjadi tiga tahap, khusus untuk tahap pertama terbagi lagi ke dalam dua fase.
Tahap pertama fase 1 Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta terminal peti kemas 420x35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan tahap 1, 2 dan 3 sepanjang 4.320 meter, serta kedalaman perairan -10 m LWS. Sedangkan lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektar dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total kapasitas Tahap 1 sebesar 3,75 TEUs.
Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua nantinya terminal kendaraan menjadi 690 m sedangkan terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas menjadi 1.740x35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 4.320 meter, dengan kedalaman -14 m LWS. Sedangkan lapangan peti kemas ditambah seluas 66 hektar dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dari total kapasitas 3,75 TEUs utk Tahap 1.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaPada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Akses Patimban direncanakan memiliki panjang 37,05 Km dan terbagi menjadi beberapa paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta mendapatkan pinjaman Pemerintah Jepang senilai Rp14,5 miliar.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini diharapkan mampu menunjang pembangunan serta memperlancar logistik di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca SelengkapnyaDari Total anggaran yang dibutuhkan, APBN hanya akan membiayai 20 persen saja.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan telah menerima usulan anggaran Rp14,64 triliun untuk perbaikan jalan rusak.
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.
Baca SelengkapnyaPendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya