Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jepang-China berburu kereta peluru Malaysia-Singapura

Jepang-China berburu kereta peluru Malaysia-Singapura Ilustrasi Kereta Cepat. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - China dan Jepang kembali menghidupkan persaingan merebut proyek kereta peluru Malaysia dan Singapura. Ini menyusul isyarat bahwa proyek transportasi berbasis rel sepanjang 350 kilometer itu bakal berlanjut setelah tahun lalu sempat dibekukan Malaysia lantaran persoalan anggaran.

Strait Times, kemarin, memberitakan bahwa Malaysia telah membentuk tim konsultan untuk mengkaji rute yang secara ekonomi layak untuk proyek dengan nilai investasi sekitar USD 10 miliar-USD 15 miliar tersebut. Adapun tim konsultan terdiri dari McKinsey & Co, Systra of France, and Malaysia's Minco Consulting.

Meskipun perkembangannya baru sebatas itu, Jepang dan China tetap tancap gas beradu kekuatan guna memenangkan proyek tersebut.

Bulan lalu, pejabat Kedutaan Besar Jepang di Kuala Lumpur bersama sejumlah eksekutif East Japan Railway Company (JR East) menemui petinggi Kementerian Transportasi Malaysia.

China lebih dahsyat lagi, Perdana Menteri Li Keqiang langsung menulis surat ditujukan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Isinya, komitmen Beijing untuk investasi, terutama properti dan infrastruktur, di Malaysia. Termasuk di dalamnya, mengamankan proyek kereta peluru.

Wajar jika Li bertindak seperti itu. Sebab, Perusahaan China telah berhasil terlibat dalam sejumlah pembangunan infrastruktur penting Malaysia di bawah kepemimpinan Najib. Diantaranya, proyek jembatan Penang kedua senilai USD 1,1 miliar.

Sedangkan Jepang pernah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Malaysia sepanjang 22 tahun kepemimpinan Mahathir Mohammad.

"Proyek itu telah mengubah permainan. Kunjungan dan keterlibatan Jepang dan China menjadi lebih sering dan segala diskusi yang terjadi pasti berpusat pada proyek kereta cepat," kata eksekutif industri transportasi terlibat dalam perencanaaan proyek kereta cepat.

Kereta peluru bisa memangkas waktu tempuh Kuala Lumpur-Singapura hingga menjadi 90 menit. Lebih cepat ketimbang kereta biasa yang membutuhkan waktu enam jam.

Di sisi Malaysia, jalur kereta peluru bakal dibuat di darat. Sedangkan, di Singapura, bakal dibangun dalam bentuk terowongan bawah tanah. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mitsubishi bergabung dengan Honda-Nissan dalam aliansi untuk mengembangkan mobil listrik.
Mitsubishi bergabung dengan Honda-Nissan dalam aliansi untuk mengembangkan mobil listrik.

Mitsubishi Gabung Aliansi Honda-Nissan Demi Mobil Listrik

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Kerja Sama Industri Mobil Listrik di Indonesia
Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Kerja Sama Industri Mobil Listrik di Indonesia

Zulhas menyebut, RI memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu beri kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Peran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Peran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia

Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno

Permigan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 199 yang berlaku dan diundangkan pada 5 Juni 1961.

Baca Selengkapnya
China Minat Genjot Produksi Minyak Milik Pertamina, Lokasinya di Dekat Bekasi
China Minat Genjot Produksi Minyak Milik Pertamina, Lokasinya di Dekat Bekasi

Sinopec telah mengungkapkan ketertarikannya untuk masuk ke 5 lapangan yang dikelola Pertamina EP.

Baca Selengkapnya
KTT ASEAN 2023: Perang Otomotif Indonesia versus Thailand, Begini Data-datanya
KTT ASEAN 2023: Perang Otomotif Indonesia versus Thailand, Begini Data-datanya

Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.

Baca Selengkapnya
Pertamina hingga Kementerian ESDM Kunjungi China Belajar Tingkatkan Produksi Minyak
Pertamina hingga Kementerian ESDM Kunjungi China Belajar Tingkatkan Produksi Minyak

Pertamina akan menjalin kerjasama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Sinopec.

Baca Selengkapnya
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI

Misi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Tabrak Kapal Filipina hingga Tembakan Meriam
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Tabrak Kapal Filipina hingga Tembakan Meriam

Kapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
11 Juni 1938 Awali Pertempuran Wuhan, Konflik Terbesar dalam Perang Tiongkok-Jepang
11 Juni 1938 Awali Pertempuran Wuhan, Konflik Terbesar dalam Perang Tiongkok-Jepang

Pertempuran ini mencakup serangkaian operasi militer antara pasukan Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok.

Baca Selengkapnya