Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jepang minat investasi Rp 1,04 T bangun 15 pembangkit mini hydro

Jepang minat investasi Rp 1,04 T bangun 15 pembangkit mini hydro PLTA Ketenger Baturraden. ©2012 Merdeka.com/pool

Merdeka.com - Jepang tertarik berinvestasi pada proyek pembangkit listrik energi terbarukan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima minat investasi dari Jepang senilai USD 75 juta atau setara Rp 1,04 triliun (dengan kurs Dolar AS Rp 13.900) untuk membangun pembangkit listrik mini hydro di 15 titik di Indonesia.

Pada tahap awal, investor akan membangun dua titik di Sumatera Utara dengan nilai mencapai USD 15 juta. "Pada 2016 ini, perusahaan akan segera merealisasikan dua proyek mini hydro di Sumatera Utara dengan nilai investasi sekitar USD 15 juta," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani melalui keterangan pers, Jakarta, Selasa (8/3).

Menurut Franky, dua pembangkit listrik mini hydro yang akan dibangun di Sumatera Utara memiliki kapasitas 7,8 MW dan 8,2 MW. Perusahaan saat ini sedang dalam proses pembahasan mengenai Purchase Power Agreement (PPA) dengan BUMN kelistrikan.

Orang lain juga bertanya?

"Dengan adanya PPA, perusahaan akan mendapatkan kepastian dalam melakukan investasi. Ini menjadi salah satu faktor yang akan dikawal oleh BKPM dan difasilitasi dengan pihak terkait," jelasnya.

Lebih lanjut, Franky menjelaskan bahwa perusahaan Jepang tersebut berminat untuk mendirikan holding company di Indonesia. "Dengan nilai investasi yang disampaikan, maka BKPM siap memfasilitasi perusahaan dengan fasilitas layanan izin investasi 3 jam," paparnya.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar USD 2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor Otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Sedangkan untuk komitmen investasi Jepang di 2015, nilainya mencapai USD 8,1 miliar atau meningkat 95 persen dari tahun sebelumnya. Komitmen investasi tersebut berada di peringkat ketiga teratas dari daftar negara sumber komitmen investasi.

Di atas Jepang terdapat China sebesar USD 22,2 miliar atau naik 42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian Singapura naik 69 persen menjadi USD 16,3 miliar. Setelah Jepang, Korea Selatan juga mencatatkan kenaikan komitmen investasi 86 persen menjadi USD 4,8 miliar.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
ESDM: Indonesia Butuh Rp220 Triliun buat Investasi Energi Baru Terbarukan
ESDM: Indonesia Butuh Rp220 Triliun buat Investasi Energi Baru Terbarukan

Sumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .

Baca Selengkapnya
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal

Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi

Pencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.

Baca Selengkapnya
Jepang Siap Kucurkan Dana Buat Transisi Energi di Indonesia
Jepang Siap Kucurkan Dana Buat Transisi Energi di Indonesia

Ada proyek pengolahan sampah menjadi sumber daya energi, proyek pengembangan lahan gambut.

Baca Selengkapnya
Kejar Nilai Investasi Rp1.905 triliun di 2025, Pemerintah: BYD Sudah Beli Lahan di Subang
Kejar Nilai Investasi Rp1.905 triliun di 2025, Pemerintah: BYD Sudah Beli Lahan di Subang

Untuk tahun 2025, diharapkan angka investasi tembus hingga Rp1.905 triliun.

Baca Selengkapnya
Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp15,04 Triliun untuk Bangun Pabrik di Papua
Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp15,04 Triliun untuk Bangun Pabrik di Papua

PT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Produksi Amonia Hijau Petama di Dunia, Jepang Kasih Sumbangan Dana Rp386 Miliar
Indonesia Bakal Produksi Amonia Hijau Petama di Dunia, Jepang Kasih Sumbangan Dana Rp386 Miliar

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan proyek ini akan mengembangkan amonia menjadi bahan bakar kapal.

Baca Selengkapnya
INA Beli 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya, Harganya Rp20,5 Triliun
INA Beli 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya, Harganya Rp20,5 Triliun

Indonesia Investment Authority (INA) resmi membeli 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) senilai Rp20,5 triliun.

Baca Selengkapnya
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun

Utang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula

Tujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Kejar Target Investasi Hulu Migas Rp237 Triliun Tahun Ini
SKK Migas Kejar Target Investasi Hulu Migas Rp237 Triliun Tahun Ini

Peningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.

Baca Selengkapnya