Jepang Putar Otak Tambah Populasi, Tawarkan Subsidi Pembekuan Sel Telur
Merdeka.com - Pemerintah Tokyo, Jepang akan menerapkan subsidi pembekuan sel telur terhadap penduduk wanitanya. Langkah ini sebagai upaya menghentikan laju penurunan angka kelahiran di Jepang.
Mengutip dari The Asahi Shimbun, pemerintah metropolitan telah mengalokasikan 100 juta yen (USD 733.000) pada tahun anggaran 2023. Anggaran tersebut akan digunakan sebagai survei untuk mengukur permintaan menjelang peluncuran resmi program subsidi, yang diharapkan dapat terealisasi di tahun 2024.
Di bawah kebijakan tersebut, pemerintah Tokyo akan memberikan hingga 300.000 yen per orang kepada sekitar 200 hingga 300 penduduk Tokyo dalam setahun, terlepas dari apakah mereka sudah menikah.
-
Siapa yang menjadi penduduk terkaya di Tokyo? Kota ini merupakan rumah bagi 290.000 jutawan.
-
Mengapa Jepang memberikan insentif uang? Jepang, yang mengalami penurunan populasi signifikan setiap tahunnya, menemukan solusi dengan memberikan insentif uang tunai di beberapa daerah.
-
Apa yang mereka lakukan di Tokyo? Mereka terlihat puas setelah menikmati berbagai wahana seru meskipun cuaca di Tokyo sangat panas.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Mengapa STSS meningkat di Jepang? Penyebab pasti dari lonjakan kasus di Jepang masih belum diketahui, namun beberapa ahli percaya bahwa peningkatan ini mungkin terkait dengan pengurangan tindakan pencegahan higienis setelah pandemi COVID-19.
-
Siapa yang ikut berlibur ke Tokyo? Kimmy, bersama ibunya dan Greg Nwokolo, pergi ke Disneyland sesuai dengan keinginan Akira yang sangat ingin berkunjung ke sana.
Ide membekukan sel telur wanita bukanlah gagasan baru di Jepang. Sebelumnya pemerintah kota Urayasu, prefektur Chiba, mensubsidi biaya pembekuan telur pada tahun 2015-2017.
Pemberian subsidi ini disebabkan asuransi tidak menanggung biaya pembekuan sel telur. Dan untuk menjalani prosedur ini membutuhkan biaya besar.
Perusahaan yang menyimpan sel telur beku, Grace Group Inc, melakukan survei terhadap 71 wanita yang pernah melakukannya. Enam puluh persen mengatakan mereka membayar lebih dari 500.000 yen.
Perusahaan lainnya seperti Pola, produsen kosmetik besar yang berbasis di Tokyo, juga mulai mensubsidi pembekuan telur pada musim semi 2021. Skema dari subsidi ini yaitu perempuan menerima 22.000 yen untuk prosedur pembekuan sel telur, dan 220.000 yen untuk menyimpan sel telur selama 5 tahun.
"Ada banyak pegawai yang dilema dan terpecah antara memilih untuk membangun karir dan waktu untuk hamil dan melahirkan," ujar perwakilan Pola.
"Mensubsidi pembekuan sel telur merupakan upaya alternatif yang bisa memberikan "rasa kemanusiaan" terhadap pegawai mereka," sambungnya.
Menurut survei Japan Society of Obstetrics and Gynecology tahun 2020, tingkat kehamilan dengan teknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro, menurun seiring bertambahnya usia wanita.
Tetapi wanita dapat membekukan sel telur mereka sebelum jumlahnya berkurang dan mulai rusak. Itu memungkinkan mereka untuk mencoba hamil melalui fertilisasi in vitro dan cara lain setelah mereka siap untuk memiliki bayi.
Klinik Grace Sugiyama Shibuya, sebuah klinik di Distrik Shibuya Tokyo, mulai mengumpulkan sel telur untuk dibekukan pada April 2022. Banyak dari pasien mereka berusia sekitar 35 tahun.
"Sekitar 40 sampai 50 wanita datang ke klinik untuk prosedur per bulan. Banyak dari wanita ini tidak serta merta menempatkan karier mereka di atas pernikahan. Mereka belum bertemu pasangan, tapi mereka ingin mempersiapkan persalinan di masa depan," kata Direktur Klinik Grace Sugiyama Shibuya, Yuka Okada.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokumen persyaratan mendaftar aplikasi ini seperti melamar sebuah pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBak durian runtuh, dia dan sang suami mendapat banyak keuntungan.
Baca SelengkapnyaPutuskan Lahiran di Jepang, Wanita WNI Ini Kaget Dapat Bantuan Rp 50 Juta Lebih
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaDan apabila mereka berhasil mencapai jenjang pernikahan, maka pasangan tersebut akan mendapatkan bonus besar lainnya sebesar 20 juta won atau Rp236 juta.
Baca SelengkapnyaTren ini muncul seiring bantuan finansial yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAcara yang dijadwalkan pada bulan Oktober ini ditujukan bagi kaum muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Baca SelengkapnyaSembilan negara ini rela "bagi-bagi" uang supaya warganya punya anak dan bisa menambah serta menjaga perekonomian suatu negara.
Baca SelengkapnyaAngka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca Selengkapnya51 persen perusahaan di seluruh sektor di Jepang merasa ada kekurangan karyawan.
Baca SelengkapnyaApartemen ini dinilai memudahkan seseorang mencari jodoh sesuai kriteria yang diinginkan.
Baca Selengkapnya