Jepang tawarkan teknologi pengolah batu bara kualitas rendah untuk proyek 35.000 MW
Merdeka.com - PT Sumitomo Heavy Industries Ltd (SHI), menawarkan teknologi Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler untuk membantu Indonesia mencapai target program pembangkit listrik 35.000 MW. CFB Boiler adalah teknologi yang dapat menangani pembakaran berbagai jenis batu bara, termasuk batu bara peringkat rendah dengan kadar air tinggi dan nilai kalori rendah, secara efisien dan stabil.
"Kami tahu bahwa pemerintah Indonesia telah menetapkan rencana aksi nasional 35.000 MW dan target bauran energi terbarukan sebesar 30 persen pada 2025. Teknologi ini bisa digunakan untuk merealisasikan rencana tersebut," ujar Presiden Direktur PT SHI Indonesia Masaru Ishii seperti dikutip dari Antara dalam seminar tentang CFB Boiler di Jakarta, Selasa (5/12).
Dalam beberapa tahun terakhir teknologi itu telah digunakan untuk mengolah bahan bakar yang berasal dari limbah dan ban bekas, guna mendukung penggunaan teknologi terbarukan yang ramah lingkungan.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Apa manfaat dari batu bara rendah kalori dalam penelitian UGM? Produk asam humat ini memiliki manfaat di bidang pertanian karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dalam menyerap unsur hara, resistensi air, dan meningkatkan kapasitas pertukaran kation.
-
Kenapa bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan? Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia.
-
Bahan bakar ramah lingkungan apa yang diproduksi di Cilacap? PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
-
Bagaimana proses penelitian UGM mengolah batu bara rendah kalori? Peneliti dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Ferian Anggara, mengatakan bahwa batu bara dengan nilai kalori rendah dapat memiliki nilai tambah dengan perlakuan proses grinding, oksidasi, dan ekstraksi sehingga bisa menghasilkan produk asam humat.
-
Mengapa penelitian UGM fokus pada batu bara rendah kalori? Kondisi ini membuat banyak produsen batu bara melakukan peningkatan nilai kalori batu bara dengan upgrading browning coal, namun memakan biaya yang cukup besar sehingga secara ekonomi dianggap tidak efisien.
Saat ini PT SHI telah menerapkan teknologi CFB Boiler di pabrik peleburan ferro-nikel milik PT Antam Tbk di Sulawesi Tenggara yang menghasilkan energi listrik 2x30 MW dan proyek pembangkit listrik milik PT Tanjung Power Indonesia di Kalimantan Selatan yang menghasilkan energi listrik 2x115 MW dari batu bara peringkat rendah.
Selanjutnya perusahaan tersebut akan menjajaki kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penyediaan energi listrik di Pulau Jawa. "Pembangkit listrik di Pulau Jawa hampir semuanya akan menggunakan CFB Boiler karena pertimbangan bahan bakar, sementara batu bara dengan kalori tinggi akan diolah di Kalimantan dan Sumatera," tutur Masaru.
Proyek yang akan mulai digarap pada 2018 atau 2019 itu diyakini memiliki nilai efisiensi tinggi dengan total biaya operasi yang jauh lebih rendah karena menggunakan batu bara peringkat rendah sebagai bahan bakar.
Secara global, PT SHI telah mengembangkan 491 unit teknologi CFB Boiler yang dapat memproduksi total 37.000 MW energi listrik diantaranya di Korea Selatan, Vietnam, Filipina, dan beberapa negara Eropa.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hasil itu bervariasi tergantung pada proporsi amonia yang digunakan dan karakteristik teknis PLTU.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi dari operasional smelter. Termasuk dalam mengejar target nol emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaBiomassa sawdust menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan energi primer untuk menggantikan peran batu bara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kajian Asian and Pacific Economic Review (APER) di kawasan ASEAN, Eniya menyebut angka investasi hijau saat ini lebih tinggi 70 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menciptakan produk alternatif BBM yang lebih ramah lingkungan, semisal bahan campuran untuk bahan bakar nabati (BBN).
Baca SelengkapnyaPemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda proyek pengolahan sampah menjadi sumber daya energi, proyek pengembangan lahan gambut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca Selengkapnya