Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jeritan pengusaha perjalanan wisata saat nilai Rupiah merana

Jeritan pengusaha perjalanan wisata saat nilai Rupiah merana agen travel. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Lambatnya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat langsung dirasakan banyak pelaku industri. Tidak hanya pengusaha tambang atau pertanian, sektor pariwisata juga terkena imbasnya.

Pengusaha di bidang perjalanan wisata atau travel tersebut banyak mengeluhkan menurunnya daya beli belakangan ini. Perusahaan pariwisata harus putar otak memberikan dan menawarkan paket wisatanya di tengah himpitan masalah ekonomi saat ini.

General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno menuturkan, usai hari raya Idul Fitri penurunan daya beli sudah terlihat. Dia tidak menampik ada faktor menguatnya Dolar di balik penuruan tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Apalagi perusahaannya bergerak pada wisata kapal pesiar. Tentunya transaksi banyak menggunakan Dolar.

Perusahaan travel lainnya, Tur EZ, juga alami penurunan konsumen seiring pelemahan ekonomi. Sales Support Tur EZ, Julianto menyatakan, banyak paket wisata yang terpaksa dipangkas jumlah kuotanya.

Berikut keluhan-keluhan pengusaha bidang pariwisata dalam menghadapi pelemahan ekonomi saat ini.

Pemerintah diminta berikan solusi pelemahan Rupiah

General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno mengaku, pihaknya butuh kejelasan dan ketegasan pemerintah mengenai kondisi ekonomi. Naiknya harga dolar membuat perusahaannya putar otak atasi masalah ini.Menurut dia, jenis usaha seperti miliknya dengan transaksi menggunakan mata uang asing, tidak sedikit masalah timbul akibat pelemahan Rupiah. Sebab, labilnya nilai tukar membuat harga berbeda-beda tiap waktunya."Yang penting nilai tukarnya stabil aja. bukan orang yang nggak mau bayar,  misalnya pagi ini nilai tukar sekian, nanti pas dia bayar sudah naik lagi. Jadi itu yang menghambat," ujar Ivan kepada di Jakarta, Sabtu (29/8).

Pendapatan pengusaha wisata turun

Sebagai perusahaan yang mengurus wisata kapal pesiar, PT Multi Alam Bahari Internasional kerap terganggu dengan masalah naiknya nilai tukar Dolar. Apalagi untuk sekali perjalanan, konsumennya dipastikan keluar negeri.Akibat pelemahan ekonomi dan Rupiah terhadap dolar, perusahaan tersebut memprediksi penurunan pendapatan pada kuartal III dan IV hingga 20 persen."Pelemahan ini kan bulan ini, hingga Desember 2015, ada keterlambatan (pendapatan) sekitar 20 persen," ungkap General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno di Jakarta, Sabtu (29/8).

Biaya operasional naik

Sales Support Tur EZ, Julianto mengaku pihaknya harus putar otak atasi pelemahan ekonomi. Salah satunya yang dilakukan dengan memangkas kuota peserta tur."Misalkan untuk produk andalan kita, Korea (Korea Selatan) Super Deal. biasanya sebulan bisa 30 grup, sekarang 25 grup. Ya, kurang 50an pesertalah," kata Julianto di Jakarta, Sabtu (29/8).Beruntung anak usaha Panorama Tur dan Travel ini kerap menjajal ide segarnya. Belakangan Tur EZ membuat paket wisata Muslim di Eropa Barat. Paket tersebut bahkan ludes terjual dalam dua pekan.

Sulit buat kepastian harga

Sales Support Tur EZ, Julianto berharap pemerintah segera melakukan stabilitas harga Dolar terhadap Rupiah. Pihaknya mengakui bahwa masalah itu membuatnya sulit membuat rata-rata harga paket."Kebijakan kita mau sih untuk pemerintah menyamaratakan harga Dolar atau menurunkan. Makin naik, rata-ratanya tidak tahu. Kita susah memberikan harga fix (tetap)," ungkap Julianto.Sebenarnya untuk nilai tukar sekitar Rp 14.000 per USD masih bisa dalam kendali perusahaannya lantaran memiliki harga ambang batas. Pihaknya khawatir bahwa kenaikan ini bakal terjadi terus menerus."Kalau nilai tukar di luar prediksi kita ya kita harus refresh lagi (harga paketnya). Kesulitan kita di situnya," terangnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini

Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut

Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya