Jika harga BBM diturunkan, Pertamina minta setoran dividen berkurang
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan, Kamis (1/10) berharap, harga bahan bakar jenis Premium dapat diturunkan. Merespon harapan Presiden Jokowi, PT Pertamina Persero mengaku sedang melakukan kalkulasi untuk melihat kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bisa diturunkan.
Padahal, Pertamina mengaku masih menanggung rugi sekitar Rp 15 triliun karena menjual BBM jenis Premium di bawah harga keekonomian. Tidak adanya anggaran pemerintah untuk menutupi defisit di Pertamina apabila menurunkan harga BBM subsidi, ada dua hal yang bisa dilakukan yakni Penyertaan Modal Negara(PMN) atau penurunan dividen.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, mengaku lebih memilih opsi dividen dikurangi. "Ya itu (penjualan Premium) memang tugas Pertamina kan demikian. Sejauh pertamina secara corporate itu masih memiliki laba dan potensi untuk berkembang ya tidak masalah. (Opsi?) Ya penurunan dividen lah yang bagus," ucap Dwi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
Dwi menegaskan, selama ini perusahaan BUMN tersebut sudah melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menekan biaya operasional. Efisiensi menjadi salah satu cara untuk menekan kerugian perseroan.
"Selama ini kan kita sudah berusaha betul semaksimal mungkin untuk meningkatkan efisiensi. Dan memang efisiensi ini kan selalu saja room-nya itu selalu ada. Itu yang mau kita lihat nanti," imbuh Dwi.
Namun, Dwi mengatakan, opsi penurunan dividen merupakan keputusan pemegang saham. Di mana salah satunya ialah pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo mengisyaratkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Harga baru nantinya mulai berlaku, Senin (5/10).
Isyarat ini disampaikan Jokowi di sela-sela peluncuran Operasi Pasar Beras, di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (2/10) pagi.
"Ada kemungkinan diturunkan. Dilaporkan nanti kepada saya, pada hari Senin (5/10). Kalau bisa diumumkan, kalau tidak bisa juga diumumkan," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, berdasarkan laporan Menteri ESDM,harga BBM jenis Premium tidak akan berubah hingga Desember mendatang. Mengingat kondisi ekonomi dalam negeri tengah melambat. Namun Jokowi tetap meminta dilakukan peninjauan terhadap biaya-biaya yang ada untuk mengkaji kemungkinan penurunan harga.
"Memang sudah disampaikan bahwa harga tidak akan naik sampai akhir Desember. Tapi kan saya sampaikan apakah ada kemungkinan dilihat lagi biaya yang ada, bisa diefisiensikan," terang Jokowi. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca Selengkapnya