Jika Jadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Berikut 5 Janji Destry Damayanti
Merdeka.com - Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, mengungkapkan lima rencana strategis yang bakal dia jalankan jika terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior BI. Langkah-langkah tersebut dia sampaikan ketika menjalani rangkaian uji kelaikan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Dia mengatakan lima strategi ini dilakukan untuk mendukung tugas utama Bank Indonesia dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Juga untuk mengembangkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Strategi pertama, yakni mengoptimalkan bauran kebijakan yang bersifat akomodatif. Bauran kebijakan moneter makroprudensial dan kebijakan lainnya dibutuhkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Pada saat yang sama juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memerhatikan dan menyesuaikan terhadap dinamika siklus bisnis dan keuangan yang terjadi.
-
Apa fungsi utama Bank Pemerintah? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa tujuan utama keuangan nasabah kaya di Indonesia? Di Indonesia, nasabah kaya (affluent) menjadikan perencanaan masa pensiun sebagai salah satu dari tiga tujuan utama keuangan mereka.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
"Misalnya dalam situasi mencegah tekanan inflasi yang tinggi atau untuk merespon kenaikan suku bunga global, maka Bank Indonesia perlu meningkatkan suku bunga domestik. Namun demikian, pada saat yang bersamaan Bank Indonesia perlu juga menjaga likuiditas sektor perbankan dan mendorong perbankan untuk tetap menjalankan fungsi intermediasinya," kata dia, di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7).
Langkah kedua, yakni pendalaman pasar keuangan. Menurut dia, pendalaman sektor keuangan menjadi sangat penting bukan hanya untuk mendukung terjadinya stabilitas ekonomi. Namun juga untuk mendukung pembiayaan pembangunan ekonomi. Terbatasnya sumber dana pemerintah dan domestik menyebabkan penggunaan sumber dana dari sektor swasta dan luar negeri sangat menjadi penting.
"Strategi pendalaman pasar keuangan diarahkan melalui penguatan ekosistem sektor keuangan, yaitu penyedia dana dari sisi demand, pengguna dana dari sisi supply, lembaga intermediasi penunjang, contohnya bank, asuransi, dan sekuritas, pengayaan instrumen keuangan penguatan infrastruktur pendukung, koordinasi antara lembaga terkait serta edukasi harus diperkuat ke depan," paparnya.
Bersama Kemenkeu dan OJK, tambah dia, BI harus terus berinovasi dan mendukung terbentuknya sumber-sumber pembiayaan baru, melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha, dan penerbitan berbagai instrumen keuangan baru, seperti project bonds, dan sekuritisasi aset.
"Namun demikian sangat diperlukan harmonisasi regulasi terkait instrumen, masalah perpajakan pada instrumen dan lindung nilai (hedging) untuk memitigasi risiko," tegas Destry.
Langkah ketiga yang akan diambil, yakni pengembangan sistem pembayaran yang lancar, aman, efisien, dan inklusif. Perkembangan ekonomi digital yang diikuti dengan perkembangan teknologi finansial merupakan tantangan nyata bagi perbankan Indonesia. Karena sudah merambah ke berbagai layanan yang selama ini dilayani oleh perbankan.
"Hal ini menjadi tantangan besar karena terjadi pergeseran pola transaksi menuju transaksi nontunai dan pelakunya pun tidak hanya bank namun juga nonbank. Hal ini akan mendorong terjadinya inovasi sistem pembayaran di mana Bank Indonesia dituntut untuk bisa mengembangkan sistem pembayaran yang lancar aman, efisien dan inklusif," ungkap dia.
Langkah keempat, pengembangan industri halal dan keuangan syariah. Bank Indonesia sangat menyadari potensi yang besar dari ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Oleh karena itu, Bank Indonesia telah merumuskan cetak biru strategi pengembangan syariah.
"Yang bertumpu pada tiga pilar. Pilar pertama adalah membangun mata rantai ekonomi halal. Kedua bertumpu pada percepatan pengembangan sektor keuangan, baik keuangan komersial seperti perbankan dan nonbank dan instrumen keuangan syariah, maupun keuangan sosial melalui pemberdayaan zakat dan wakaf. Pilar ketiga adalah edukasi dan komunikasi melalui pengembangan kurikulum ruangan ekonomi syariah dan kewirausahaan," imbuh Destry.
Langkah kelima, yakni sinergi dengan pemerintah, OJK, DPR dan lembaga lainnya. Dia menegaskan, sinergi dengan lembaga dan otoritas lain sangat dibutuhkan. Sebab permasalahan yang dihadapi semakin Kompleks.
"Hal ini juga dinyatakan dalam misi bank Indonesia bahwa bank Indonesia harus melakukan sinergi dengan pihak lain, seperti misalnya dengan OJK untuk sinergi kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial. Dengan Kementerian Keuangan terkait dengan harmonisasi kebijakan moneter dan fiskal dan dengan pemerintah dan strategis lainnya untuk penguatan kebijakan sistem pembayaran dan teknologi finansial," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Baca SelengkapnyaMeskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan hal tersebut pihaknya menambahkan pengaturan mengenai Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaSaat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank DKI menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memberikan layanan terbaik, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan semua pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca Selengkapnya